Dari uji coba tersebut, traktor bisa beroperasi dengan normal menggunakan bahan bakar dari cairan pengolahan sampah plastik.
"Untuk motor kita coba bisa hidup, tapi brebet. Kalau untuk traktor bisa, selepan padi (penggilingan padi) bisa, sudah kita coba. Sudah 10-15 botol," tegasnya.
Sejumlah warga pun datang untuk memanfaatkan cairan hasil pengolahan sampah plastik tersebut. dia pun tidak meminta imbalan pada warga yang ingin memanfaatkan cairan tersebut.
Bahkan, beberapa orang menawari untuk memberikan modal. Namun, dia secara tegas menolak.
Pasalnya, apa yang dilakukanya bersama beberapa warga ini bukan untuk komersil. Namun, untuk membantu menyelesaikan masalah sampah.
"Kami belum ada pikiran untuk menjadi komersil. Ini juga hasil pengolahan sampah dari masyarakat, jadi ya silahkan dimanfaatkan," tegasnya.
Baca juga: Peduli Lingkungan, Pemuda Bantul Ubah Sampah Menjadi Maggot dan Produk Bernilai
Husni mengatakan, saat ini memang pengolahan sampah plastik untuk sementara berhenti. Sebab untuk proses pemaksimalan alat yang digunakan.
Rencananya, pada minggu depan pengolahan sampah plastik akan kembali dioperasikan. Dia dan warga lain akan fokus untuk mengolah sampah plastik di dua padukuhan terlebih dahulu.
"Rencana operasional minggu depan. Rencananya kami akan menghabiskan sampah di dua padukuhan dulu," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.