YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, menyebut 37 SMP Negeri di wilayahnya kekurangan murid. Diketahui, jumlah SMP negeri di Gunungkidul sebanyak 61 sekolah.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Agus Subariyanto mengatakan berdasarkan data penerimaan peserta didik baru (PPDB) online, jumlah pendaftar di 37 SMP negeri tak mencapai batas minimum rombongan belajar (rombel) yang ditetapkan.
Baca juga: ORI Temukan Dugaan Kecurangan PPDB di SMAN Kota Yogyakarta
"Satu rombel ada 32 murid, jika kurang dari itu kita anggap kekurangan Murid," kata Agus saat dihubungi melalui telepon Rabu (3/7/2024).
Dijelaskannya, kuota SMP negeri di Gunungkidul yang tersedia sebanyak 9.596 kursi. Sementara jumlah lulusan SD sebanyak 8.107 siswa.
Namun, yang kursi SMP negeri yang terisi hanya 6.998. Sehingga kekurangan murid terjadi di beberapa kapanewon seperti Panggang, Patuk, Playen, hingga Saptosari.
Agus menduga, salah satu penyebab kekurangan murid di sejumlah sekolah adalah suksesnya program Keluarga Berencana.
"Jadi salah satunya begitu ya, kita berhasil dalam program kependudukan (KB)," kata dia.
Agus mengatakan, pihaknya masih akan mensinkronkan data PPDB online dengan offline. Selain itu juga masih menunggu data siswa yang sudah melakukan daftar ulang. Sebab, tidak sedikit siswa yang tidak melakukan daftar ulang.
"Nanti akan disandingkan dengan data ini (PPDB Online dan Daftar ulang) perlu klarifikasi dulu," kata dia.
Selain itu, untuk tingkat SD juga mengalami hal yang sama. Dari 263 SD, yang memenuhi rombel hanya 21 sekolah. Sebagian besar di antaranya swasta di Kota Wonosari.
Untuk SD kuota disediakan sebanyak 14.000 siswa. Namun, yang mendaftar hanya 6.860 siswa dan diterima 6.538 siswa. Rata-rata kurangnya rombel pada PPDB terjadi pada SD yang berada di wilayah pinggiran.
Agus mengatakan, pihaknya juga akan melakukan penelusuran terkait jumlah siswa yang tidak mendaftar ulang. Jika ternyata putus sekolah maka akan dilakukan pendekatan ke orang tua.
"Prinsipnya kita dorong sekolah," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.