Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedungnya Berstatus Cagar Budaya, SD di Yogya Ini Tak Bisa Langsung Perbaiki Atap yang Rusak

Kompas.com, 4 Juli 2024, 14:39 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bangunan cagar budaya yang berada di lingkungan SD Negeri Ungaran 1 mengalami kerusakan pada bagian atap. Pihak sekolah mengkhawatirkan keselamatan siswa.

Pegawai Tata Usaha SD Negeri Ungaran 1 Kota Yogyakarta, Aan Rudiyanto mengatakan,  hampir seluruh gedung SD Negeri Ungaran 1 Kota Yogyakarta  berstatus cagar budaya. Sehingga tidak bisa dilakukan perbaikan secara sembarangan.

“Untuk maintenance kita harus lapor di dinas yang menangani gedung. Untuk laporan, sekolah sudah sering melapor. Kan namanya gedung titipan, artinya kita harus lapor kalau mau memperbaiki,” ujar Aan, saat ditemui Kamis (4/7/2027).

Baca juga: Gotong Royong Merawat Sejarah Lokal dari Cagar Budaya di Kota Metro

Dari laporan yang dilayangkan pihak sekolah sampai sekarang belum mendapatkan respons dari dinas terkait. Menurutnya, baru bulan lalu petugas mengambil foto kondisi bangunan.

Untuk diketahui bahwa urusan cagar budaya merupakan ranah dari Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta.

“Sampai sekarang belum ada tindak lanjut. Hari ini kepsek dipanggil ke dinas,” kata dia.

“Pihak sekolah tidak mungkin merombak harus melapor ke dinas. Tidak bisa sembarangan cat dan bentuk, karena sudah tertempel bangunan cagar budaya untuk maintenance seperti apa harus lapor,” jelasnya.

Menurut dia kerusakan ada pada bagian plafon gedung aula dan sudah terjadi sejak satu tahun. Bahkan, katat dia, pihak sekolah sudah beberapa kali memperbaiki plafon atau eternit menggunakan anggaran sekolah.

“Kita tidak bisa mengganti full,” ucap dia.

Aan menyebut bahwa kerusakan saat ini memang tidak terlalu signifikan. Namun, jika kerusakan didiamkan maka sewaktu-waktu atap bisa jebol.

Dia mengatakan aula tersebut merupakan gedung yang digunakan siswa untuk mata pelajaran olahraga, seni tari, dan lainnya.

“Masih dipakai kerusakan tidak terlalu mengkhawatirkan kalau dibiarkan terlalu lama ambles tenan membahayakan,” katanya.

Sementera itu Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yeti Martanti pihaknya memiliki program rehab bangunan cagar budaya yang dimiliki oleh Pemkot Yogyakarta.

“Program itu harus disesuaikan karena memang kalau bangunan cagar budaya tidak bisa langsung dan harus ada kajian agar bisa secara tepat di renov atau direhab,” ucap dia.

“Kalau terkait dengan rehab atau renov memang sudah kita programkan dan nanti akan saya cek lagi,” timpal Yeti.

Baca juga: Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Dia menambahkan untuk rehab atau renovasi diperlukan waktu lantaran Disbud Kota Yogyakarta harus melihat terlebih dahulu gedung mana yang sudah memiliki detail engineering design (ded).

“Karena yang pasti akan dilakukan kan di dinas pendidikan. Ini saya cek dulu yang sudah selesai itu (ded) nya,” ucap dia.

“Makanya ini nanti saya cek dulu, terkait proses untuk merehab atau merenovasi bangunan cagar budaya milik pemerintah,” ucap dia.

Yeti menyebut bahwa saat ini dirinya sudah meminta tim untuk melakukan survey ke SD Negeri 1 Ungaran Kota Yogyakarta.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau