YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta mencoret 177 sertifikat yang diajukan untuk penambahan nilai pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di tingkat SMP.
Kepala Bidang Pendidik Tenaga Kependidikan Data dan Sistem Informasi Disdikpora Kota Yogyakarta, Manarima mengatakan, PPDB di Kota Yogyakarta untuk jalur zonasi daerah, prestasi luar daerah, dan afirmasi Kartu Menuju sejahtera (KMS) sudah ditutup pada Rabu (3/7/2024).
Dari tiga jalur tersebut menggunakan tiga nilai gabungan. Di antaranya 80 persen nilai Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD), 20 persen nilai rapor, dan ditambah prestasi non-akademik bagi yang memiliki.
Baca juga: Buntut Dugaan Piagam Palsu di PPDB, Disdik Semarang Akan Bina Kepala Sekolah
Disdikpora Kota Yogyakarta mencatat terdapat 916 berkas atau sertifikat prestasi yang diajukan oleh calon siswa untuk menambah nilai pada PPDB. Pihaknya lalu melakukan verifikasi.
"Hanya 739 sertifikat yang terverifikasi dan mendapatkan nilai tambahan, sementara 177 berkas ditolak karena beberapa faktor," ucapnya, Kamis (4/7/2024).
Pencoretan sertifikat penambahan nilai tersebut karena yang mendapatkan nilai tambahan hanyalah prestasi non-akademik dari kompetisi yang digelar lembaga resmi pemerintah, induk organisasi, atau dinas pendidikan.
Lebih khusus yang digelar secara berjenjang dari kota/kabupaten, provinsi, nasional dan internasional. Seperti Oimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Pekan Olahraga Nasional (PON), Pekan Olahraga Daerah (Porda) dan lain-lain.
"Beberapa yang kita tolak itu karena penyelenggara dari sekolah," ujarnya.
"Harusnya, yang menyelenggarakan kejuaraan induk organisasi, bukan sekolahnya," kata dia.
Dalam seleksi atau verifikasi Disdikpora Kota Yogyakarta melakukannya dengan ketat dan detail.
"Kami telusuri kredibilitas penyelenggara kejuaraan," kata dia.
Lanjutnya dari sertifikat yang lolos calon siswa mendapatkan nilai bervariasi yakni 1 sampai dengan 15 tergantung dengan tingkat kemenangannya. Seperti memenangkan tingkat kota, provinsi, nasional atau internasional.
"Kemudian, prestasi perorangan dan beregu itu juga beda nilainya, lebih tinggi perorangan," tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.