YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta menyebut adanya peningkatan pencemaran di sungai. Hal itu terjadi akibat dari aktivitas pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya.
Ketua Tim Kerja Pengawas Lingkungan Hidup DLH Kota Yogyakarta Intan Dewani menyampaikan bahwa pembuangan sampah ke aliran sungai mempengaruhi pencemaran di sungai.
Dari pantauan DLH Kota Yogyakarta sampah plastik mendominasi pencemaran sungai di Kota Yogyakarta. Lalu untuk sampah organik biasanya dari limbah rumah tangga.
"Sampah organik maupun anorganik dapat memberikan dampak buruk terhadap sungai," kata dia, Rabu (4/7/2024).
Menurut dia, dampak buruk dari membuang sampah di sungai berupa meningkatnya parameter sulfida.
"Meningkatnya parameter sulfida membuat bau busuk dan penurunan kualitas sungai," katanya.
Jika hal itu terus terjadi maka akan berdampak pada ekosistem sungai.
"Dampaknya mempengaruhi ekosistem sungai," imbuh dia.
Intan menyampaikan dari penelitian yang dilakukan oleh DLH Kota Yogyakarta pada tahun 2023 indeks kualitas air (ika) di Yogyakarta berada di angka 25-50 dengan skala 0-100.
"Buruknya kualitas sungai dikarenakan tingginya pencemaran," ucap dia.
Penyebab pencemaran dapat berupa bermacam-macam seperti membuang limbah rumah tangga, aktivitas mandi, dan air cucian yang dibuang ke sungai.
Menurut dia untuk hasil penelitian pada 2024 belum selesai dan masih memerlukan waktu penyelesaian.
"Tahun 2024 belum di publikasi karena hasil uji belum selesai dan belum lengkap semuanya," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.