Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Terdampak Penambangan di Gunungkidul Khawatir Longsor, Minta Bekas Galian Segera Ditutup

Kompas.com - 04/07/2024, 12:13 WIB
Markus Yuwono,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Warga terdampak penambangan berharap pemerintah segera merealisasikan penutupan bekas galian tambang yang berada di dekat rumah di Padukuhan Nglengkong, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Sebab, hingga kini belum ada perkembangan, saat hujan dikhawatirkan longsor.

"Belum ada perkembangan sama sekali sejak saat itu," kata Fajar Eko Nugroho saat dihubungi melalui telepon Kamis (4/7/2024).

Baca juga: Kejari Gunungkidul Segel Lokasi Penambangan yang Diduga Gunakan Tanah Kas Desa

Eko mengatakan, dirinya dan keluarga khawatir saat kawasan tempat tinggalnya diguyur hujan.

Seperti hari ini, hujan mengguyur kawasan tersebut sejak pukul 4.00 WIB-8.00 WIB, membuat tanah sedikit terkikis.

Sebenarnya, hujan ditunggu masyarakat Gedangsari, Gunungkidul karena masuk wilayah kekeringan. Namun di sisi lain, hujan juga mengkhawatirkan bagi warga.

"Sempat langka air (karena kemarau) tetapi saat hujan menakutkan karena posisi seperti itu," kata Eko.

Eko berharap komitmen yang pernah dilakukan untuk menguruk lokasi di dekat rumahnya bisa segera dilakukan, karena beberapa waktu terakhir hujan sering turun. Apalagi di samping rumahnya masih ada aktifitas penambangan, meski hari ini tidak beroperasi.

"Harapannya segera ditindaklanjuti sebelah rumah itu, apalagi sudah sering turun hujan to mas," kata dia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan, pihaknya sudah mendengar ketakutan itu, dan sudah berkoordinasi dengan pihak penambangan dan pemda DIY. Sebab, kewenangan pertambangan berada di Pemda DIY.

"Sudah saya koordinasikan dengan pihak terkait," kata Harry.

Baca juga: 4 Lokasi Tambang di Gunungkidul Ditutup Sementara

Sebelumnya, video bernarasi penambangan berada dekat rumah warga di Gedangsari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, viral di media sosial. Penambangan batuan yang ada di Kalurahan Serut itu disebut untuk urugan tol. Pemerintah menyebut lokasi itu merupakan wilayah pertambangan.

Eko mengatakan, pemilik rumah yang terletak di pinggir penambangan, menyebutkan, saat ini lokasi galian sudah mulai diurug usai videonya viral. Namun, galian yang diurug menurutnya belum sesuai rekomendasi Pemda.

Sebelumnya, galian sedalam 10 meter berada di sebelah rumahnya, yang jaraknya hanya sekitar 2 meter.

"Sudah diurug, Mas. Sudah diurug kurang lebih 3 sampai 4 meter, minta tindak lanjut lagi, seusai dengan ESDM (Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUPESDM) DIY)," kata Eko saat dihubungi melalui telepon, Selasa (18/6/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Ungkap Syarat Produk Impor Dikenakan Bea Masuk 200 Persen

Mendag Ungkap Syarat Produk Impor Dikenakan Bea Masuk 200 Persen

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu, 6 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu, 6 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Zulhas Sebut Minggu Depan Harga Minyakita Naik Jadi Rp 15.700 Per Liter

Zulhas Sebut Minggu Depan Harga Minyakita Naik Jadi Rp 15.700 Per Liter

Yogyakarta
39 Siswa Disabilitas Tidak Bisa Masuk SMP Negeri di Kota Yogyakarta

39 Siswa Disabilitas Tidak Bisa Masuk SMP Negeri di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Musim Libur Sekolah, Pemkot Yogyakarta Antisipasi Sampah Wisatawan

Musim Libur Sekolah, Pemkot Yogyakarta Antisipasi Sampah Wisatawan

Yogyakarta
Diduga Terlibat Kecurangan PPDB, Seorang Siswa Mundur dari SMAN 3 Yogyakarta

Diduga Terlibat Kecurangan PPDB, Seorang Siswa Mundur dari SMAN 3 Yogyakarta

Yogyakarta
Warga Gunungkidul Minta Bekas Galian Ditutup, Pemda DIY: Tanggung Jawab Penambang

Warga Gunungkidul Minta Bekas Galian Ditutup, Pemda DIY: Tanggung Jawab Penambang

Yogyakarta
Disdikpora DIY Bakal Evaluasi Temuan ORI Soal Dugaan Kecurangan PPDB di Yogyakarta

Disdikpora DIY Bakal Evaluasi Temuan ORI Soal Dugaan Kecurangan PPDB di Yogyakarta

Yogyakarta
Janji Bupati dan Wali Kota Semarang untuk ASN yang Terlibat Kasus Judi dan Narkoba

Janji Bupati dan Wali Kota Semarang untuk ASN yang Terlibat Kasus Judi dan Narkoba

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Mengenal Kebo Bule yang Ikut dalam Tradisi Malam 1 Suro Keraton Surakarta

Mengenal Kebo Bule yang Ikut dalam Tradisi Malam 1 Suro Keraton Surakarta

Yogyakarta
PDI-P Tergoda Elektabilitas Kaesang di Jateng, PSI Puji Puan Maharani

PDI-P Tergoda Elektabilitas Kaesang di Jateng, PSI Puji Puan Maharani

Yogyakarta
Sampah Dibuang Sembarangan, Pencemaran Sungai di Kota Yogya Meningkat

Sampah Dibuang Sembarangan, Pencemaran Sungai di Kota Yogya Meningkat

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com