YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, DI Yogyakarta, menetapkan status siaga kekeringan. Sudah ada delapan Kalurahan di 5 Kapanewon yang meminta droping air.
"Iya statusnya sudah dinaikkan menjadi siaga kekeringan mulai 1 Juni sampai 31 Agustus," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono saat dihubungi melalui telepon Selasa (2/7/2024).
Baca juga: Harga Ikan Rp 4.000 per Kg Akibat Kekurangan Es Balok, Pemkab Gunungkidul Janji Tambah Pabrik Es
Penetapan status siaga kekeringan ini berdasarkan prediksi BMKG puncak musim kemarau ini Juli-Agustus, pada umumnya Juni mulai kemarau.
Pemantauan di beberapa wilayah Gunungkidul, saat ini sudah mengalami kekeringan.
Permintaan bantuan air bersih ke BPBD ada delapan kalurahan, yakni Kalurahan Girisuko, dan Giriharjo di Wilayah Kapanewon Panggang; Kalurahan Giripanggung, dan Tepus wilayah Kapanewon Tepus; Kalurahan Semugih di Kapanewon Rongkop; Kalurahan Jepitu, Karangwuni, dan Jerukwudel, Girisubo.
"Sudah ada 144 tangki, kemungkinan bertambah seiring musim kemarau panjang," kata dia.
Purwono mengatakan, pihaknya menyiapkan 1000 tangki air bersih pada tahun 2024 ini. Harapannya mampu memberikan bantuan sampai musim kemarau berakhir.
Baca juga: Musim Kemarau, BPBD Ungkap Daerah Rawan Kekeringan dan Kebakaran Hutan di Yogyakarta
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan pihaknya mengirim 144 tangki tergantung permintaan dari Kalurahan. Masing-masing tangki sebanyak 5000 liter air bersih.
"Kekeringan di Gunungkidul sudah mulai dirasakan sejak Mei," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.