YOGYAKARTA, KOMPAS.com - BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut ada sejumlah potensi bencana yang perlu diwaspadai saat memasuki musim kemarau yakni kekeringan dan kebakaran hutan.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa saat ini DIY masuk kemarau basah .Sehingga diprediksi masih ada sedikit curah hujan.
Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY, Daerah Mana Saja?
Sementara puncak kemarau di DIY diperkirakan pada Juli pada minggu kedua atau ketiga.
"Juli baru kita masuk kekeringan total. Nah jadi kita belum bisa mengatakan sekarang sudah kekeringan total seperti tahun 2023. Kalau benar-benar terjadi kemarau basah dicabut dari BMKG, potensi kekeringan dari Gunungkidul disusul Kulon Progo di daerah perbukitan," ujar Noviar, Jumat (21/6/2024).
Pihaknya pun telah menyiapkan bantuan air bersih bagi warga yang mengalami kekeringan.
"Kalau misal terjadi permintaan air minum maka kita akan dropping-dropping air lagi. Tidak hanya BPBD, tapi seluruh komponen masyarakat bisa memberikan bantuan air minum kepada yang membutuhkan," kata dia.
Pihaknya juga mengingatkan masyarakat soal potensi terjadinya kebakaran. Terutama saat membakar sampah di musim kemarau.
"Nanti yang perlu diwaspadai dari kekeringan adalah kebakaran, terutama terkait persoalan sampah yang saat ini belum selesai, mohon jangan dibakar pada saat musim kering karena berakibat pada kebakaran yang meluas," katanya.
Dia mengungkapkan daerah yang memiliki area hutan rawan terjadi kebakaran, seperti Gunungkidul, Kulonprogo, dan Bantul.
"Khususnya di daerah kehutanan, seperti di Gunungkidul, Bantul, Kulonprogo terdapat hutan lindung dan hutan produksi itu yang perlu diwaspadai agar masyarakat tidak membakar sampah sembarangan," ucapnya.
"Ketika terjadi kekeringan, maka kedalaman satu meter itu kan isinya humus nah humus itu kering sehingga mudah terbakar," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.