YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mimpi Ahmad Yuli Setiawan (19) mengenyam pendidikan di Universitas Gadjah Mada terwujud.
Dia lolos menjadi mahasiswa baru Fakultas Peternakan (Fapet) UGM tahun 2024 melalui jalur seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP).
Tak hanya itu, anak petani ini dibebaskan dari biaya pendidikan hingga lulus kuliah, alias gratis.
Baca juga: Cerita Ojol Masuki Gang Penuh Preman di Kampung Ambon, Ambil Paket yang Ternyata Berisi Sabu
Saat Kompas.com menemui Awan - panggilan akrab Ahmad - di rumahnya yang terletak di Kauman, Wijirejo, Pandak, Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (3/7/2024) siang, senyum bangga terpancar di wajahnya.
Ditemani ibunya, Wantinem, Awan bercerita awal mula dirinya masuk UGM.
Pria yang bersekolah di SMA 3 Bantul ini mengirimkan 40 persen siswa teratas untuk masuk UGM melalui SNBP. Awan sendiri masuk 6 besar di sekolah.
"Alhamdulliah saya ringking 6 dari 40 persen itu. Tidak menyangka bisa lolos," kata Awan tersenyum bangga.
Mendapat kesempatan untuk mendaftar melalui jalur prestasi, Awan optimis memilih Fapet.
Sambil tersenyum, Awan teringat memori beberapa tahun lalu. Sejarah keluarga membawa mimpinya itu.
Kakeknya memiliki sapi. Setiap hari dirinya membantu mengurus sapi itu, termasuk memandikannya di kali.
Selain itu, ayah Awan yang bernama Riyanta juga memelihara sapi dan kambing milik orang lain atau dikenal nggaduh.
Hal inilah yang membuatnya memutuskan memilih Fapet UGM agar bisa mengembangkan ternak.
"Sering memandikan sapi di rumah bapak. di rumah nggaduh sapi dan kambing. Saya ingin mengembangkan itu," kata dia.
Awan mengaku, sejak kelas 11 SMA sudah bercita-cita masuk UGM. Kini, mimpi itu terwujud.
"Tidak menyangka masuk UGM, sebelum pengumuman juga belajar ingin ikut tes, karena masuk UGM kan sulit," ucap dia.