YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Warga terdampak penambangan berharap pemerintah segera merealisasikan penutupan bekas galian tambang yang berada di dekat rumah di Padukuhan Nglengkong, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Terkait hal ini Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Beny Suharsono mengatakan Pemerintah DIY telah menghentikan sementara aktivitas penambangan.
“Sudah kami minta untuk menghentikan sementara,” ujarnya saat ditemui di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (5/7/2024).
Baca juga: Warga Terdampak Penambangan di Gunungkidul Khawatir Longsor, Minta Bekas Galian Segera Ditutup
Ia menyebut penambang seharusnya menjamin keselamatan warga yang terdampak penambangan.
“Kalau seperti itu (pembangunan talud) belum bisa pengamanan,” imbuh dia.
Saat disinggung soal warga yang menuntut penutupan bekas area tambang hal itu merupakan tanggung jawab penambang.
“Iya (tanggung jawab) karena kan tanah sudah milik yang dikelola penambang, cuma harus dilengkapi dengan izin lingkungan,” kata dia.
Sebelumnya, warga terdampak penambangan berharap pemerintah segera merealisasikan penutupan bekas galian tambang yang berada di dekat rumah di Padukuhan Nglengkong, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Sebab, hingga kini belum ada perkembangan, saat hujan dikhawatirkan longsor.
"Belum ada perkembangan sama sekali sejak saat itu," kata Fajar Eko Nugroho saat dihubungi melalui telepon Kamis (4/7/2024).
Eko mengatakan, dirinya dan keluarga khawatir saat kawasan tempat tinggalnya diguyur hujan. Seperti hari ini, hujan mengguyur kawasan tersebut sejak pukul 4.00 WIB-8.00 WIB, membuat tanah sedikit terkikis.
Baca juga: Soal Tambang di Gunungkidul, Sultan: Kalau Merusak Lingkungan, Izinnya Bisa Ditinjau Ulang
Sebenarnya, hujan ditunggu masyarakat Gedangsari, Gunungkidul karena masuk wilayah kekeringan. Namun di sisi lain, hujan juga mengkhawatirkan bagi warga.
"Sempat langka air (karena kemarau) tetapi saat hujan menakutkan karena posisi seperti itu," kata Eko. Eko berharap komitmen yang pernah dilakukan untuk menguruk lokasi di dekat rumahnya bisa segera dilakukan, karena beberapa waktu terakhir hujan sering turun.
Apalagi di samping rumahnya masih ada aktivitas penambangan, meski hari ini tidak beroperasi.
"Harapannya segera ditindaklanjuti sebelah rumah itu, apalagi sudah sering turun hujan to mas," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.