Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Gunungkidul Minta Bekas Galian Ditutup, Pemda DIY: Tanggung Jawab Penambang

Kompas.com - 05/07/2024, 16:59 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Warga terdampak penambangan berharap pemerintah segera merealisasikan penutupan bekas galian tambang yang berada di dekat rumah di Padukuhan Nglengkong, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Terkait hal ini Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Beny Suharsono mengatakan Pemerintah DIY telah menghentikan sementara aktivitas penambangan.

“Sudah kami minta untuk menghentikan sementara,” ujarnya saat ditemui di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (5/7/2024).

Baca juga: Warga Terdampak Penambangan di Gunungkidul Khawatir Longsor, Minta Bekas Galian Segera Ditutup

Ia menyebut penambang seharusnya menjamin keselamatan warga yang terdampak penambangan.

“Kalau seperti itu (pembangunan talud) belum bisa pengamanan,” imbuh dia.

Saat disinggung soal warga yang menuntut penutupan bekas area tambang hal itu merupakan tanggung jawab penambang.

“Iya (tanggung jawab) karena kan tanah sudah milik yang dikelola penambang, cuma harus dilengkapi dengan izin lingkungan,” kata dia.

Sebelumnya, warga terdampak penambangan berharap pemerintah segera merealisasikan penutupan bekas galian tambang yang berada di dekat rumah di Padukuhan Nglengkong, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Sebab, hingga kini belum ada perkembangan, saat hujan dikhawatirkan longsor.

"Belum ada perkembangan sama sekali sejak saat itu," kata Fajar Eko Nugroho saat dihubungi melalui telepon Kamis (4/7/2024).

Eko mengatakan, dirinya dan keluarga khawatir saat kawasan tempat tinggalnya diguyur hujan. Seperti hari ini, hujan mengguyur kawasan tersebut sejak pukul 4.00 WIB-8.00 WIB, membuat tanah sedikit terkikis.

Baca juga: Soal Tambang di Gunungkidul, Sultan: Kalau Merusak Lingkungan, Izinnya Bisa Ditinjau Ulang

Sebenarnya, hujan ditunggu masyarakat Gedangsari, Gunungkidul karena masuk wilayah kekeringan. Namun di sisi lain, hujan juga mengkhawatirkan bagi warga.

"Sempat langka air (karena kemarau) tetapi saat hujan menakutkan karena posisi seperti itu," kata Eko. Eko berharap komitmen yang pernah dilakukan untuk menguruk lokasi di dekat rumahnya bisa segera dilakukan, karena beberapa waktu terakhir hujan sering turun.

Apalagi di samping rumahnya masih ada aktivitas penambangan, meski hari ini tidak beroperasi.

"Harapannya segera ditindaklanjuti sebelah rumah itu, apalagi sudah sering turun hujan to mas," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ORI DIY: Ada peluang 39 Siswa Disabilitas Masuk SMP Negeri di Kota Yogyakarta

ORI DIY: Ada peluang 39 Siswa Disabilitas Masuk SMP Negeri di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Dorong Kaesang Temui Puan, Gibran: Dukungan Lisannya Itu Kekuatan

Dorong Kaesang Temui Puan, Gibran: Dukungan Lisannya Itu Kekuatan

Yogyakarta
Awas, Buang Sampah Sembarangan di Yogyakarta Bisa Kena Denda, Berapa Besarannya?

Awas, Buang Sampah Sembarangan di Yogyakarta Bisa Kena Denda, Berapa Besarannya?

Yogyakarta
Arca Ganesha Ditemukan di Sleman, Dipastikan Temuan Lepas

Arca Ganesha Ditemukan di Sleman, Dipastikan Temuan Lepas

Yogyakarta
Sigab Wakili Orangtua Siswa Difabel yang Gagal Lolos PPDB SMP N Lapor ORI DIY

Sigab Wakili Orangtua Siswa Difabel yang Gagal Lolos PPDB SMP N Lapor ORI DIY

Yogyakarta
Sultan Berharap ITF Bawuran Jadi Solusi Pengolahan Sampah di DIY

Sultan Berharap ITF Bawuran Jadi Solusi Pengolahan Sampah di DIY

Yogyakarta
Tanggapan Sri Sultan soal Maraknya Penambangan Ilegal di DIY

Tanggapan Sri Sultan soal Maraknya Penambangan Ilegal di DIY

Yogyakarta
Kondisi Terkini Gempa Batang, Identitas Korban Luka dan 8 KK Terdampak

Kondisi Terkini Gempa Batang, Identitas Korban Luka dan 8 KK Terdampak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 8 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 8 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 8 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 8 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Penyu Mati Terdampar di Pantai Kulon Progo, Diduga akibat Menelan Zat Kimia

Penyu Mati Terdampar di Pantai Kulon Progo, Diduga akibat Menelan Zat Kimia

Yogyakarta
Uniknya Dusun Wota Wati Gunungkidul, Desa yang Selalu Kesiangan

Uniknya Dusun Wota Wati Gunungkidul, Desa yang Selalu Kesiangan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Sedang

Yogyakarta
Nekat Terobos Perlintasan Tanpa Palang, Pemotor di Semarang Tewas Tertemper KA Joglosemarkerto

Nekat Terobos Perlintasan Tanpa Palang, Pemotor di Semarang Tewas Tertemper KA Joglosemarkerto

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com