Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Tempat Bersejarah di Yogyakarta, dari Peninggalan Kerajaan Mataram Islam hingga Masa Kemerdekaan

Kompas.com - 30/08/2023, 22:07 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Pembangunan ini dilatarbelakangi perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda untuk membangun gedung dengan gaya bangunan mengikuti arsitektur Eropa yang disesuaikan pada iklim tropis.

Beberapa gubernur Belanda yang ernah mendiami gedung ini adalah J.E. Jasper (1926-1927), P.R.W. van Gesseler Verschuur (1929-1932), H.M.de Kock (1932-1935), J. Bijlevel (1935-940), serta L. Adam (1940-1942).

Kemudian pada masa pendudukan Jepang, gedung ini menjadi kediaman resmi penguasa Jepang di Yogyakarta, Koochi Zimmukyoku Tyookan.

Gadung ini mulai menjadi Istana Kepresidenan saat pemerintahan Republik Indonesia berhijrah dari Jakarta ke Yogyakarta pada 1946. Tak hanya pemimpin negara, tamu negara yang datang berkunjung juga pernah bermalam di Istana Kepresidenan Yogyakarta.

10. ‘Lubang Buaya’ Yogyakarta

Monumen Pahlawan Pancasila yang dikenal sebagai ‘Lubang Buaya’ Yogyakarta adalah lokasi gugurnya dua pahlawan revolusi korban G30S.

Kedua pahlawan revolusi dari Yogyakarta tersebut adalah Brigadir Jenderal TNI Anumerta Katamso Darmokusumo (Brigjen Katamso) dan Kolonel Inf. (Anumerta) R. Sugiyono Mangunwiyoto (Kolonel Sugiyono).

Keduanya merupakan merupakan petinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dari Korem 072/Pamungkas.

Lubang tempat jasad Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono ditemukan kemudian disebut sebagai ‘Lubang Buaya’ Yogyakarta dan dibangun Monumen Pahlawan Pancasila.

11. Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949

Monumen Serangan Umum 1 Maret di pelataran Benteng Vredeburg Yogyakarta.
sibakuljogja.jogjaprov.go.id Monumen Serangan Umum 1 Maret di pelataran Benteng Vredeburg Yogyakarta.

Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan bangunan yang masih berada di sekitar Museum area Benteng Vredeburg, dan terletak di seberang Istana Kepresidenan Yogyakarta.

Monumen ini dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Yogyakarta pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.

Serangan tersebut dilakukan rakyat sebagai perlawanan atas Agresi Militer Belanda ke-II yang menjadikan Yogyakarta sebagai sasaran utamanya.

keberhasilan serangan yang meski hanya mampu menguasai Yogyakarta selama enam jam saat itu membuktikan bahwa eksistensi tentara Indonesia masih ada.

Dampaknya juga sangat besar bagi pihak Indonesia karena memperkuat posisi tawar Indonesia dalam perundingan saat bersidang di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

12. Monumen Yogya Kembali

Museum Monumen Yogya Kembali.SHUTTERSTOCK/AKHMAD DODY FIRMANSYAH Museum Monumen Yogya Kembali.

Monumen Yogya Kembali (Monjali) adalah bangunan untuk memperingati peristiwa berfungsinya kembali Kota Yogyakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia yang direbut dari penjajah Belanda pada tanggal 29 Juni 1949.

Monumen Yogya Kembali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 6 Juli 1989.

Ide atau gagasan untuk mendirikan museum ini adalah Bapak Kolonel Soegiarto.

Bangunan ini berisi museum yang memuat berbagai koleksi seperti patung peraga, arsip, daftar nama pahlawan, relief, diorama, dan lain-lain.

Sumber:
kebudayaan.jogjakota.go.id  
pariwisata.jogjakota.go.id 
gramedia.com  
budaya.jogjaprov.go.id  
budaya.jogjaprov.go.id  
warungbotokel.jogjakota.go.id  
tataruang.jogjakota.go.id  
vredeburg.id  
emdikbud.go.id  
yogyakarta.kompas.com 
monjali-jogja.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com