Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 21 Gamelan Pusaka Milik Keraton Yogyakarta

Kompas.com, 18 Juli 2023, 21:13 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

16. Gamelan Kanjeng Kiai Harjanagara

Gamelan Kanjeng Kiai Harjanagara adalah gamelan peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.

Gamelan ini termasuk dalam Gangsa Ageng dengan laras slendro yang digunakan untuk mengiringi Wayang Wong dan uyon-uyon.

17. Gamelan Kanjeng Kiai Harjamulya

Gamelan Kanjeng Kiai Harjamulya adalah gamelan peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.

Gamelan ini termasuk dalam Gangsa Ageng dengan laras pelog yang digunakan untuk mengiringi Wayang Wong dan uyon-uyon.

18. Gamelan Kanjeng Kiai Madumurti

Gamelan Kanjeng Kiai Madumurti adalah gamelan pemberian seorang warga Yogyakarta keturunan Cina yang sangat mencintai budaya Jawa bernama Li Jing Kim kepada Sri Sultan Hamengku Buwono VIII pada tahun 1930.

Gamelan ini termasuk dalam Gangsa Ageng dengan laras slendro yang digunakan untuk mengiringi Wayang Wong dan uyon-uyon.

19. Gamelan Kanjeng Kiai Madu Kusumo

Gamelan Kanjeng Kiai Madumurti juga menjadi gamelan yang diberikan Li Jing Kim kepada Sri Sultan Hamengku Buwono VIII pada tahun 1930.

Gamelan ini termasuk dalam Gangsa Ageng dengan laras pelog yang digunakan untuk mengiringi Wayang Wong dan uyon-uyon.

20. Gamelan Kanjeng Kiai Sangumulya

Gamelan Kanjeng Kiai Sangumulya adalah gamelan yang dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tahun 1998.

Gamelan ini termasuk dalam Gangsa Ageng dengan laras pelog yang digunakan untuk mengiringi mengiringi beksan, wayang kulit, wayang golek, dan uyon-uyon.

21. Gamelan Kanjeng Kiai Sangumukti

Gamelan Kanjeng Kiai Sangumulya juga menjadi gamelan yang dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tahun 1998.

Gamelan ini termasuk dalam Gangsa Ageng dengan laras slendro yang digunakan untuk mengiringi mengiringi beksan, wayang kulit, wayang golek, dan uyon-uyon.

Nama gamelan Kanjeng Kiai Sangumulya dan Kanjeng Kiai Sangumukti berasal dari pertanyaan Sri Sultan Hamengku Buwono IX kepada putranya Sri Sultan Hamengku Buwono X tentang manakah yang ia inginkan, hidup mukti atau hidup mulya.

Penempatan dan Perawatan Gamelan Keraton Yogyakarta

Penempatan Gangsa Ageng, kecuali Kanjeng Kiai Kancil Belik dan Kanjeng Kiai Surak, akan dirotasi tiap beberapa tahun untuk memastikan semuanya diperhatikan dan dirawat dengan baik

Sedang untuk Gamelan Kanjeng Kiai Kancil Belik berada di Gedhong Gangsa Lor, dan Gamelan Kanjeng Kiai Surak yang lebih tua, diletakkan di Gedhong Gangsa Kidul yang masing-masing berhadapan dengan Bangsal Kencana.

Untuk perawatan, Abdi Dalem Kanca Gendhing akan membersihkan salah satu dari gamelan tersebut setiap hari Jumat.

Tak hanya dibersihkan, gamelan juga akan diperiksa secara bergilir yang apabila ditemukan kerusakan maka akan segera dilakukan perbaikan.

Adapun bagian gamelan pusaka Keraton Yogyakarta yang tidak dapat diperbaiki akan dilebur untuk kemudian dibuat menjadi baru kembali tanpa mengubah unsur logam pembuatnya.

Sumber:
kratonjogja.id  
yogyakarta.kompas.com 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau