Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Tahun Jualan di Trotoar, PKL Malioboro Mulai Pindah ke Lokasi Resmi Ini

Kompas.com - 01/02/2022, 16:16 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Selasa 1 Februari 2022 menjadi hari yang bersejarah bagi para pedagang kaki lima (PKL) kawasan Malioboro.

Bagaimana tidak, mereka mulai hari ini menempati lokasi baru yang sudah disiapkan oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Puluhan tahun berdagang di trotoar Jalan Malioboro, kini mereka menempati lokasi yang resmi, yakni di Teras Malioboro 1 yang dulunya adalah Gedung Bioskop Indra dan Teras Malioboro 2 yang dulunya merupakan Gedung Dinas Pariwisata.

Baca juga: Pendorong Gerobak Minta Pekerjaan ke Pemerintah DIY Setelah PKL Malioboro Direlokasi

Mulai pagi hari, mereka mulai memasuki dua lokasi baru ini, Teras Malioboro 2.

Para pedagang mulai mengukur luas tempat yang didapatkan dengan cara undian yang sudah dilakukan sebelumnya. 

Pengukuran luas lahan yang didapat bertujuan membuat meja untuk menjajakan dagangan baru karena di lapak sebelumnya di trotoar Malioboro, mereka menggunakan gerobak yang berukuran cukup besar.

Salah satu pedagang tas di Malioboro, Denni Supriyanto, pagi tadi sudah mendatangi lokasi baru.

Dengan membawa beberapa bilah besi berbagai ukuran, dirinya mulai membuat kerangka meja untuk berjualan dibantu dengan istrinya.

Dirinya resmi pindah mulai hari ini, tetapi hari pertamanya ini digunakan olehnya untuk membuat tempat dagangan.

Ia memilih untuk libur hari ini dan fokus menata lokasi baru miliknya ini.

“Masih lama ini, masih bikin tempat, butuh tripleks. Soalnya ini ada kesempatan liburan bisa buka, tapi sama atasan (ketua paguyuban) gerobak disuruh taruh di Malioboro, tetapi enggak usah buka, terakhir tanggal 7,” kata Denni saat ditemui di Teras Malioboro 2, Selasa (1/2/2022).

 

PKL Mulai pindah ke tempat baru, mereka mulai mencoba untuk mendisplay dagangan pada lapak yanh disediakan. Selasa (1/2/2022)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO PKL Mulai pindah ke tempat baru, mereka mulai mencoba untuk mendisplay dagangan pada lapak yanh disediakan. Selasa (1/2/2022)

Seperti PKL lain, dirinya menyimpan rasa khawatir saat mulai dipindah ke lokasi baru ini karena harus mulai dari awal lagi, mencari pelanggan lagi.

“Babat alas kan, ya pelan-pelanlah,” kata dia.

Dia berharap, dengan relokasi ini, omzet dapat lebih meningkat jika dibandingkan dengan sebelumnya saat berjualan di trotoar Malioboro.

“Omzet enggak mesti, pernah dua hari enggak ada pembeli. Semoga bisa lancar jualan di sini,” ujar dia.

Pedagang lainnya Eko Budiono menempati Teras Malioboro 1, tepatnya di lantai dua.

Dia mulai membawa dagangannya berupa sandal jepit khas Yogyakarta, mulai mencoba lapak baru dengan menjajakan dagangannya.

Sama dengan pedagang lainnya, pada hari ini, dia memilih untuk tidak berjualan terlebih dahulu karena ingin mencoba menjajakan dagangannya di lapak yang baru.

Baca juga: Alasan Pemerintah DIY Tetap Relokasi PKL Malioboro pada Januari sampai Februari

“Mau display barang seperti apa kan masih bingung karena baru pertama. Ini yang dibawa barangnya juga sedikit,” kata dia.

Dia menata dagangannya sejak pukul 09.00 WIB dan menilai lapak yang disediakan sudah cukup bagus.

“Kalau lapak bagus, tetapi lakunya dan ramainya jadi tugas pemerintah untuk mempromosikan,” kata dia.

Di lokasi baru ini dirinya mendapatkan lapak berukuran kurang dari 1 meter, tempat penyimpanan barang dan juga kursi untuk menunggu dagangannya.

Saat membawa barang ke lantai dua, dirinya juga tidak merasa kesulitan karena bisa menggunakan lift.

“Kalau lapaknya ideal itu satu meter, kalau ini kurang dari 1 meter. Cuma ya bagaimana lagi,” ujar pria yang sudah berjualan di Malioboro selama 30 tahun.

Selama berjualan di Malioboro, jika saat musim liburan, ia bisa mendapatkan omzet sebesar Rp 1 juta dalam waktu satu hari.

 

PKL Mulai pindah ke tempat baru, mereka mulai mencoba untuk mendisplay dagangan pada lapak yanh disediakan. Selasa (1/2/2022)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO PKL Mulai pindah ke tempat baru, mereka mulai mencoba untuk mendisplay dagangan pada lapak yanh disediakan. Selasa (1/2/2022)

Namun, jika di luar musim liburan, lebih kurang omzetnya Rp 500.000.

“Kalau di sini kan belum tahu tambah ramai atau enggak,” kata dia.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Daerah Istimewa Yogyakarta Srie Nurkyatsiwi mengatakan, pindahan tidak bisa dilakukan serentak dilakukan oleh PKL.

“Sudah ada surat edaran dari tanggal 1 sampai 7 tidak boleh ada aktivitas berjualan sepanjang lorong Malioboro, tetapi selama proses gerobaknya di sana enggak apa-apa,” kata dia.

Total PKL yang direlokasi sebanyak 1.836, Di Teras Malioboro 1 ditempati sebanyak 799 PKL, sedangkan sisanya menempati Teras Malioboro 2. 

Baca juga: Ada Permintaan Tunda Relokasi PKL Malioboro, Sultan HB X: Saya Sudah Nunggu 18 Tahun

“Jangan sampai crowded, kan tidak sendiri saat pindahan ada yang mengangkut dan menata,” kata dia.

Mulai hari ini sudah tidak diperbolehkan PKL berjualan di pinggir Jalan Malioboro dan akan ada tim yang terjun ke lokasi menjelaskan kembali kepada PKL yang masih berjualan untuk segera pindah ke lokasi baru.

PKL Mulai pindah ke tempat baru, mereka mulai mencoba untuk mendisplay dagangan pada lapak yanh disediakan. Selasa (1/2/2022)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO PKL Mulai pindah ke tempat baru, mereka mulai mencoba untuk mendisplay dagangan pada lapak yanh disediakan. Selasa (1/2/2022)

“Ada tim yang nanti memberikan pemahaman, mungkin ada beberapa PKL yang tahunya relokasi setelah tanggal 7,” kata dia.

Soal keluhan PKL yakni tempat yang sempit, Siwi mengatakan bahwa semua memiliki plus dan minus.

Dia mengatakan, sempitnya lokasi bisa disiasati dengan penataan yang baik oleh pedagang.

“Dari sisi tempatnya legal tidak kehujanan, tidak dikejar-kejar, pasti ada plus minus. Tempat agak menyempit, tetapi fasilitas dipenuhi, legalitas juga ada,” ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

Yogyakarta
Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, 'Rasah Kesusu'

Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, "Rasah Kesusu"

Yogyakarta
Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Yogyakarta
Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com