Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan, Warga Gunungkidul Beli Air Bersih dari Pracimantoro Jawa Tengah

Kompas.com - 01/07/2024, 16:09 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Kekeringan sudah dirasakan warga Kapanewon Rongkop, Gunungkidul, DI Yogyakarta, sejak beberapa bulan terakhir. Warga pun membeli air bersih dari tangki swasta yang didatangkan dari wilayah Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah.

Dari pengamatan Kompas.com, sejumlah sumber mata air di wilayah Padukuhan Karangwuni, Kalurahan Karangwuni, Rongkop, sudah mulai mengering. Seperti di telaga yang tidak jauh dari balai Padukuhan. Telaga tersebut hanya menyisakan rerumputan tanpa ada airnya.

Baca juga: Krisis Air Bersih, 435 Hotel di Gili Trawangan Terancam Menolak Tamu dan Sejumlah Hotel Tutup Sementara

Selain itu, ada telaga yang masih menyisakan air tapi sudah keruh dan tinggal kecil di sisi timur.

Ketua RT 18 Padukuhan Karangwuni, Ayup Sunata mengatakan, dirinya sudah membeli air bersih belasan tangki sejak hujan tidak turun beberapa bulan terakhir. Dia membutuhkan air bersih dalam jumlah banyak karena memiliki warung makan di pinggir jalan Rongkop- Wonosari.

"Beli sudah sekitar 15-an tangki, harganya Rp 110.000 per tangkinya. Airnya dari Pracimantoro," kata Ayup ditemui di Karangwuni, Senin (1/7/2024).

Dikatakannya, hujan sempat turun beberapa hari lalu. Meski tidak sampai 1 jam, hujan tersebut cukup membantu masyarakat. Seperti dirinya yang memanfaatkan air hujan untuk minum karena tidak keruh dan tak ada zat kapurnya.

"Air hujan untuk minum, dan saat diminum lebih bersih, yang beli digunakan untuk memasak, mencuci, hingga ternak," kata dia.

Ayup menceritakan saat ini aliran air dari PDAM juga tidak bisa lancar. Dia memaklumi jika kondisi kemarau seperti saat ini air cukup sulit.

"Di sini juga tidak ada sumur. Pernah dibor beberapa kali tidak keluar airnya. Untuk PDAM hanya keluar seminggu sekali atau dua kali," kata dia.

Hal serupa juga dialami, Slamet, warga Kemusu, Kalurahan Semugih Rongkop. Dia mengatakan, sudah membeli air bersih dengan kapasitas 6.000 liter air seharga Rp 120.000 per tangkinya.

"Saya sudah membeli 4 kali airnya dari Pracimantoro, bantuan dari BPBD juga sudah ada," kata dia.

Sementara Kasi Umum PDAM Tirta Handayani Cabang Bribin, Agung Rustanto mengatakan,  jadwal air bersih untuk Padukuhan Kemesu dan Karangwuni adalah Jumat pagi sampai Sabtu sore. Padukuhan Gandu Kamis pagi hingga Jumat pagi.

"Untuk Karangwuni yang bagian bawah bisa setiap hari karena airnya dari wilayah Sawahan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

39 Siswa Disabilitas Tidak Bisa Masuk SMP Negeri di Kota Yogyakarta

39 Siswa Disabilitas Tidak Bisa Masuk SMP Negeri di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Musim Libur Sekolah, Pemkot Yogyakarta Antisipasi Sampah Wisatawan

Musim Libur Sekolah, Pemkot Yogyakarta Antisipasi Sampah Wisatawan

Yogyakarta
Diduga Terlibat Kecurangan PPDB, Seorang Siswa Mundur dari SMAN 3 Yogyakarta

Diduga Terlibat Kecurangan PPDB, Seorang Siswa Mundur dari SMAN 3 Yogyakarta

Yogyakarta
Warga Gunungkidul Minta Bekas Galian Ditutup, Pemda DIY: Tanggung Jawab Penambang

Warga Gunungkidul Minta Bekas Galian Ditutup, Pemda DIY: Tanggung Jawab Penambang

Yogyakarta
Disdikpora DIY Bakal Evaluasi Temuan ORI Soal Dugaan Kecurangan PPDB di Yogyakarta

Disdikpora DIY Bakal Evaluasi Temuan ORI Soal Dugaan Kecurangan PPDB di Yogyakarta

Yogyakarta
Janji Bupati dan Wali Kota Semarang untuk ASN yang Terlibat Kasus Judi dan Narkoba

Janji Bupati dan Wali Kota Semarang untuk ASN yang Terlibat Kasus Judi dan Narkoba

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Mengenal Kebo Bule yang Ikut dalam Tradisi Malam 1 Suro Keraton Surakarta

Mengenal Kebo Bule yang Ikut dalam Tradisi Malam 1 Suro Keraton Surakarta

Yogyakarta
PDI-P Tergoda Elektabilitas Kaesang di Jateng, PSI Puji Puan Maharani

PDI-P Tergoda Elektabilitas Kaesang di Jateng, PSI Puji Puan Maharani

Yogyakarta
Sampah Dibuang Sembarangan, Pencemaran Sungai di Kota Yogya Meningkat

Sampah Dibuang Sembarangan, Pencemaran Sungai di Kota Yogya Meningkat

Yogyakarta
177 Sertifikat Penambah Nilai di PPDB Yogyakarta Dicoret, Ini Alasanya

177 Sertifikat Penambah Nilai di PPDB Yogyakarta Dicoret, Ini Alasanya

Yogyakarta
Gedungnya Berstatus Cagar Budaya, SD di Yogya Ini Tak Bisa Langsung Perbaiki Atap yang Rusak

Gedungnya Berstatus Cagar Budaya, SD di Yogya Ini Tak Bisa Langsung Perbaiki Atap yang Rusak

Yogyakarta
Ramai soal Sampah di Pundong Disebutkan dari Kota Yogyakarta, DLH: Kesalahan Teknis

Ramai soal Sampah di Pundong Disebutkan dari Kota Yogyakarta, DLH: Kesalahan Teknis

Yogyakarta
Warga Terdampak Penambangan di Gunungkidul Khawatir Longsor, Minta Bekas Galian Segera Ditutup

Warga Terdampak Penambangan di Gunungkidul Khawatir Longsor, Minta Bekas Galian Segera Ditutup

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com