Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 SMA di DIY Kekurangan Siswa, Mana Saja?

Kompas.com - 01/07/2024, 13:38 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal mengevaluasi tiga sekolah yang kekurangan murid pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024.

Ketiga SMA tersebut adalah di SMA 1 Rongkop Gunungkidul, SMA 1 Kokap, dan SMA 1 Samigaluh Kabupaten Kulon Progo.

Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya mengatakan bahwa ketiga sekolah tersebut sudah mengalami kekurangan selama tiga tahun terakhir.

Ke depan Disdikpora DIY bakal melakukan evaluasi terkait hal ini.

“PPDB (SMA) sudah selesai kalau SMA kekurangan murid sudah kita prediksi di awal ya masih ada di SMA Rongkop, SMA 1 Samigaluh, dan SMA Kokap kita sudah prediksi kalau akan kekurangan murid,” jelas Didik saat dihubungi, Senin (1/7/2024).

Baca juga: 17 SDN di Semarang Masih Kekurangan Murid, Mana Saja?


Baca juga: Kronologi Penemuan Penggunaan Piagam Palsu di PPDB Jateng 2024

Penyebab kekurangan murid

Didik menambahkan, untuk SMA 1 Rongkop kekurangan sebanyak 23 siswa, sedangkan SMA di Samigaluh dan Kokap kekurangan murid kurang lebih 2 rombongan belajar (rombel). Karena jumlahnya yang relatif banyak, Disdikpora DIY akan melakukan evaluasi.

“Hampir dua rombel makanya kita perlu melakukan evaluasi apakah ke depan mengurangi rombel,” kata dia.

“Kita kurangi rombel ya bisa, pengalaman tiga tahun terakhir kurang dan kurangnya signifikan,” sambungnya.

Baca juga: Diduga Pakai Piagam Palsu, 25 Calon Siswa di SMAN 3 Semarang Terancam Tereliminasi

Didik menyebutkan, ada beberapa hal yang mempengaruhi ketiga sekolah tersebut mengalami kekurangan murid.

Pertama adalah dari sisi geografis ketiga sekolah itu berada di atas bukit sehingga membuat siswa-siswa lebih memilih sekolah yang berada di bawah bukit. Ditambah lagi pada PPDB kali ini siswa diberi keleluasaan memilih 3 pilihan sekolah.

“Kokap dan Samigaluh itu kan di atas, jadi ada sebagian (siswa) memilih di bawah, karena ada kesempatan memilih sekolah di bawah,” kata dia.

Baca juga: Kronologi Penemuan Penggunaan Piagam Palsu di PPDB Jateng 2024

Lanjut Didik, penyebab lainnya adalah populasi anak-anak di umur SMP lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah kuota yang ada di sekolah, sehingga membuat sekolah kekurangan murid.

“Secara umum populasinya sedikit jika dibandingkan dengan jumlah kursinya,” kata dia.

Sedangkan di tingkat SMK lanjutnya, juga ada beberapa yang mengalami kekurangan murid tetapi kebanyakan SMK yang kekurangan murid adalah yang membuka jurusan-jurusan yang kurang populer.

“Ke depan bisa buka tutup jurusan kan memungkinkan maka itu bentuk evaluasi, tetapi harus mengikuti atau mempertimbangkan alat pendukungnya kalau ganti jurusan itu yang kita evaluasi,” tutup dia.

Baca juga: Ditemukan Pemalsuan Piagam di PPDB Kota Semarang, Polisi: Sudah Penyelidikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

39 Siswa Disabilitas Tidak Bisa Masuk SMP Negeri di Kota Yogyakarta

39 Siswa Disabilitas Tidak Bisa Masuk SMP Negeri di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Musim Libur Sekolah, Pemkot Yogyakarta Antisipasi Sampah Wisatawan

Musim Libur Sekolah, Pemkot Yogyakarta Antisipasi Sampah Wisatawan

Yogyakarta
Diduga Terlibat Kecurangan PPDB, Seorang Siswa Mundur dari SMAN 3 Yogyakarta

Diduga Terlibat Kecurangan PPDB, Seorang Siswa Mundur dari SMAN 3 Yogyakarta

Yogyakarta
Warga Gunungkidul Minta Bekas Galian Ditutup, Pemda DIY: Tanggung Jawab Penambang

Warga Gunungkidul Minta Bekas Galian Ditutup, Pemda DIY: Tanggung Jawab Penambang

Yogyakarta
Disdikpora DIY Bakal Evaluasi Temuan ORI Soal Dugaan Kecurangan PPDB di Yogyakarta

Disdikpora DIY Bakal Evaluasi Temuan ORI Soal Dugaan Kecurangan PPDB di Yogyakarta

Yogyakarta
Janji Bupati dan Wali Kota Semarang untuk ASN yang Terlibat Kasus Judi dan Narkoba

Janji Bupati dan Wali Kota Semarang untuk ASN yang Terlibat Kasus Judi dan Narkoba

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Mengenal Kebo Bule yang Ikut dalam Tradisi Malam 1 Suro Keraton Surakarta

Mengenal Kebo Bule yang Ikut dalam Tradisi Malam 1 Suro Keraton Surakarta

Yogyakarta
PDI-P Tergoda Elektabilitas Kaesang di Jateng, PSI Puji Puan Maharani

PDI-P Tergoda Elektabilitas Kaesang di Jateng, PSI Puji Puan Maharani

Yogyakarta
Sampah Dibuang Sembarangan, Pencemaran Sungai di Kota Yogya Meningkat

Sampah Dibuang Sembarangan, Pencemaran Sungai di Kota Yogya Meningkat

Yogyakarta
177 Sertifikat Penambah Nilai di PPDB Yogyakarta Dicoret, Ini Alasanya

177 Sertifikat Penambah Nilai di PPDB Yogyakarta Dicoret, Ini Alasanya

Yogyakarta
Gedungnya Berstatus Cagar Budaya, SD di Yogya Ini Tak Bisa Langsung Perbaiki Atap yang Rusak

Gedungnya Berstatus Cagar Budaya, SD di Yogya Ini Tak Bisa Langsung Perbaiki Atap yang Rusak

Yogyakarta
Ramai soal Sampah di Pundong Disebutkan dari Kota Yogyakarta, DLH: Kesalahan Teknis

Ramai soal Sampah di Pundong Disebutkan dari Kota Yogyakarta, DLH: Kesalahan Teknis

Yogyakarta
Warga Terdampak Penambangan di Gunungkidul Khawatir Longsor, Minta Bekas Galian Segera Ditutup

Warga Terdampak Penambangan di Gunungkidul Khawatir Longsor, Minta Bekas Galian Segera Ditutup

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com