Editor
KOMPAS.com - FZ (3), meninggal dunia setelah dirawat selama 3 minggu di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta karena ketumpahan minyak goreng saat jajan gorengan bersama orang tuanya.
Korban dengan luka bakar 64 pesrsen itu menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (15/6/2024) malam.
Peristima nahas yang dialami balita tersebut terjadi pada Senin (20/5/2024) sekitar pukul 18.00 WIB.
Hari itu FZ bersama sang ayah, A (27) dan ibunya, W (30). Keluarga tersebut berencana jajan membeli gorengan di halaman utara Pasar Legi, Kotagede, Kota Yogyakarta.
“Sewaktu bapaknya mengambil uang di kantong celana untuk membayar gorengan, anaknya memegang gas sepeda motor. Pada waktu itu, sepeda motor dalam keadaan hidup,” jelas Kepala Seksi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Sujarwo kepada Kompas.com, Selasa (21/5/2024).
Baca juga: Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya
Motor tersebut menabrak kompor beserta minyak panas di atas penggorengan. FZ dan ayahnya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Yogyakarta.
Saat itu FZ mengalami luka bakar 64 persen dan ayahnya, A mengalami luka 11 persen di kaki serta tangan.
Namun FZ dirujuk ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta karena luka yang dialaminya cukup parah.
Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan membenarkan meninggalnya pasien anak inisial ZF.
"Pertama saya sampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya pasien anak Z," ujar Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan dalam keterangan tertulis, Minggu (16/06/2024).
Banu menyampaikan penanganan medis telah dilakukan seoptimal mungkin terhadap pasien. Upaya medis terhadap pasien tersebut dilakukan oleh tim spesialis.
Baca juga: Saat Judi Online Jadi Salah Satu Pemicu Perceraian di Sleman Yogyakarta...
"Upaya medis sudah dilakukan seoptimal mungkin oleh tim spesialis bedah plastik yang berkolaborasi dengan tim spesialis pediatric intensif care unit (PICU)," tandasnya.
Meski telah dilakukan upaya medis secara maksimal, korban mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (15/06/2024) pukul 23.30 WIB.
"Pasien meninggal pukul 23.30 WIB karena mengalami sepsis berat," tuturnya.
Dalam dunia medis sepsis adalah kondisi yang disebabkan oleh reaksi berlebihan (ekstrem) dari sistem imun tubuh terhadap suatu infeksi.
Penderita sepsis akan mengalami peradangan yang cukup parah di seluruh tubuh yang dapat berujung pada kerusakan jaringan dan organ.
Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai perubahan yang merusak beberapa sistem organ, menyebabkan kegagalan organ, bahkan mengakibatkan kematian.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wijaya Kusuma, Laksmi Pradipta Amaranggana | Editor: Aloysius Gonsaga AE, Ahmad Naufal Dzulfaroh), Tribun Jogja
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang