YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama tiga bulan terakhir.
Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu menjelaskan, sampai Kamis (13/6/2024) jumlah kasus DBD di Kota Yogyakarta sebanyak 149 kasus.
Baca juga: Kasus DBD di Kabupaten Bogor Melonjak Selama 6 Bulan, Capai 1.932 Kasus
"Kasus DBD cukup signifikan pada tiga bulan terakhir arau periode Maret hingga Mei," kata dia.
Pada awal tahun tepatnya Januari 2024, kasus DBD di Kota Yogyakarta sebanyak 12 kasus lalu terjadi kenaikan pada Februari sebanyak 27 kasus.
"Maret kasus DBD naik ada 34 kasus, lalu di April naik ada 42 kasus," ujarnya.
"Juni sampai pertengahan ada 2 kasus," kata dia.
Dia menambahkan, penyebab meningkatnya kasus DBD di Kota Yogyakarta karena masyarakat belum optimal dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Sangat mungkin PSN-nya pas kurang aktif,” ungkapnya.
Endang melanjutkan sampai saat ini memang belum ada catatan kasus meninggal dunia akibat penyakit DBD.
Kendati demikian, menurutnya masyarakat tetap perlu melakukan PSN di lingkungannya masing-masing.
Baca juga: Apa Itu Nyamuk Wolbachia? Berikut Fungsi dan Caranya Mencegah DBD
Dia merinci PSN yang dapat dilakukan oleh masyarakat yaitu menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi, serta mengubur barang-barang bekas.
Sementara untuk pencegahan plus-nya bisa dilakukan dengan penggunaan obat nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik di bak mandi, hingga menggunakan kelambu saat tidur.
“Dengan upaya 3M Plus, harapannya kasus DBD dapat ditekan,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.