Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Antraks di Gunungkidul, Tak Ada Laporan Kasus Baru tapi Tetap Waspada

Kompas.com - 14/12/2023, 08:36 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

"Yang memastikan dari Dinas Kesehatan," kata Heri.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Gunungkidul, Sidig Hery Sukoco mengatakan dua orang yang meninggal hampir bersamaan dengan yang pertama.

Kedua orang yang meninggal dunia itu juga mengkonsumsi daging yang terkonfirmasi sakit antraks. Dua orang itu dirawat di rumah sakit di Gunungkidul.

Sidig mengatakan, meski keduanya mengkonsumsi daging juga tapi tidak ada konfirmasi diagnosis yang mengarah ke antraks karena tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Baca juga: Satu Warga Positif Antraks, Dinkes Gunungkidul Masih Menelusuri Asal Penularan

"Satu antraks hasil konfirmasi dari laboratorium (RSUP) Sardjito, yang dua tidak ada diperiksa laboratorium antraks," kata dia.

Dijelaskannya, hasil pemeriksaan dilakukan sebanyak 143 warga di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Semanu, ada 87 orang yang positif.

"Untuk yang bergejala saat ini tidak ada, semua dalam pemantauan dan kondisinya sehat," kata Sidig.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, hasil tes ulang antraks di Dusun Jati terhadap 145 orang sudah keluar. Total ada 45 warga yang dinyatakan positif penyakit antraks.

Selain itu, tes antraks juga dilakukan di Dusun Semuluh Lor, Ngeposari, Semanu. Total ada 22 orang yang dites.

"Hasilnya, satu warga yang suspek dipastikan tertular penyakit antraks. Untuk 21 warga lainnya dinyatakan negarif," kata Dewi Selasa (25/7/2023).

Dewi menjelaskan, dengan hasil tes ini maka kasus antraks ditemukan di dua lokasi yang berbeda. Satu kasus berada di Dusun Jati yang penularannya terjadi lebih awal. Sementara kasus lainnya berada di Dusun Semuluh Lor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com