"Yang memastikan dari Dinas Kesehatan," kata Heri.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Gunungkidul, Sidig Hery Sukoco mengatakan dua orang yang meninggal hampir bersamaan dengan yang pertama.
Kedua orang yang meninggal dunia itu juga mengkonsumsi daging yang terkonfirmasi sakit antraks. Dua orang itu dirawat di rumah sakit di Gunungkidul.
Sidig mengatakan, meski keduanya mengkonsumsi daging juga tapi tidak ada konfirmasi diagnosis yang mengarah ke antraks karena tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Baca juga: Satu Warga Positif Antraks, Dinkes Gunungkidul Masih Menelusuri Asal Penularan
"Satu antraks hasil konfirmasi dari laboratorium (RSUP) Sardjito, yang dua tidak ada diperiksa laboratorium antraks," kata dia.
Dijelaskannya, hasil pemeriksaan dilakukan sebanyak 143 warga di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Semanu, ada 87 orang yang positif.
"Untuk yang bergejala saat ini tidak ada, semua dalam pemantauan dan kondisinya sehat," kata Sidig.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, hasil tes ulang antraks di Dusun Jati terhadap 145 orang sudah keluar. Total ada 45 warga yang dinyatakan positif penyakit antraks.
Selain itu, tes antraks juga dilakukan di Dusun Semuluh Lor, Ngeposari, Semanu. Total ada 22 orang yang dites.
"Hasilnya, satu warga yang suspek dipastikan tertular penyakit antraks. Untuk 21 warga lainnya dinyatakan negarif," kata Dewi Selasa (25/7/2023).
Dewi menjelaskan, dengan hasil tes ini maka kasus antraks ditemukan di dua lokasi yang berbeda. Satu kasus berada di Dusun Jati yang penularannya terjadi lebih awal. Sementara kasus lainnya berada di Dusun Semuluh Lor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.