Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Cari Air di Pinggir Sungai Ngrawu Gunungkidul, Butuh 2 Minggu Selesaikan 1 Sumur

Kompas.com - 26/09/2023, 18:34 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pembuatan sumur di sekitar Sungai Ngrawu, Padukuhan Gebang, Kalurahan Pengkol, Nglipar, Gunungkidul, DI Yogyakarta, sudah selesai beberapa waktu lalu. Warga membutuhkan sekitar 2 minggu untuk menyelesaikan satu sumur.

Namun, air sumur kini baru mencapai penampungan belum sampai ke perumahan warga karena keterbatasan anggaran.

"Belum dialirkan ke rumah warga," kata warga Padukuhan Gebang, Sutrisno Selasa (26/9/2023).

Baca juga: Kekeringan, Warga di Gunungkidul Menggali Pinggir Sungai Ngrawu demi Mencari Sumber Air

Dikatakannya, selama dua minggu warga bergiliran melakukan penggalian di sekitar sungai Ngrawu. Akhirnya air didapatkan di kedalaman sekitar 4 meter.

"Airnya bening banget, sekarang sudah dipasang meteran listrik juga," kata dia.

Sutrisno menceritakan jika air itu nantinya menjadi andalan sebagian warga Padukuhan Gebang. Sebab, jika musim kemarau kondisi sumur surut dan airnya muncul bau tanah.

"Nanti yang mengelola kelompok, dan disalurkan ke rumah warga," kata dia.

Sejak 2006 soalm, warga mulai menggali sumur di sekitar sungai Ngrawu. Tidak hanya Padukuhan Gebang, namun warga yang dilintasi sungai melakukan hal yang sama.

"Kalau di sini sekitar 20-an sumur sudah ada. Pemanfaatannya satu sumur bisa untuk dua sampai lima keluarga misalnya. Tapi ada juga yang banyak," kata dia.

Baca juga: Atasi Krisis Air Bersih, Wali Kota Makassar Akan Gunakan Geolistrik Mencari Sumber Air Tanah

Warga Gebang lainnya, Lian mengatakan, jika pada 2006 pasca-gempa, air sumur sebagian warga mengering saat musim kemarau. Warga kemudian mulai mencari sumber air di sekitar sungai Ngrawu.

Mereka menyalurkan ke rumah menggunakan pipa paralon. "Airnya lumayan bening," kata lian.

Dukuh Gebang Agus Bayu Setya Budi beberapa waktu lalu mengatakan hal yang sama. Sumber yang digali hari ini akan dimanfaatkan sekitar 120-an kepala keluarga, yang nantinya setiap rumah akan dipasang meteran, dan dikelola oleh kelompok. Diharapkan dengan adanya sumber air yang baru ini memberikan solusi masalah air bersih.

Sebab, selama ini warga Padukuhan Gebang mengalami kesulitan air bersih saat musim kemarau. Sumur yang mulai turun debitnya, sehingga sebagian warga harus membeli dari tangki swasta sekitar Rp 150.000 sampai Rp 170.000.

"Sumur ada, kalau kemarau kalau mau dipakai jor-joran tidak bisa. Misal mau mencuci harus menunggu sumur terisi. Begitu juga untuk memberi minum ternak," kata Agus.

Jika sumber sudah ditemukan, maka nantinya akan disedot dengan mesin pompa listrik, dan akan disalurkan ke tempat penampungan yang diletakkan di RT 4. Pipa, penampungan, dan pompa air bantuan dari Kalurahan, sementara untuk kebutuhan yang lain mereka swadaya.

Baca juga: Kali Bekasi Tercemar Limbah, Pemkot Andalkan Kalimalang untuk Sumber Air PAM

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com