Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan, Warga di Gunungkidul Menggali Pinggir Sungai Ngrawu demi Mencari Sumber Air

Kompas.com - 31/08/2023, 17:46 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan warga Padukuhan Gebang, Kalurahan Pengkol, Nglipar, Gunungkidul, DI Yogyakarta, tampak berkumpul di pinggir sungai Ngrawu, Kamis (31/8/2023). 

Di antara kerumunan warga tersebut terdengar suara batu yang dipecahkan. Batu berdiameter 1,5 meter itu dipecahkan dengan menggunakan betel (alat pertukangan) oleh seorang warga.

Warga tersebut sedang menggali sumber air untuk mencukupi kebutuhan ratusan kepala keluarga di Padukuhan Gebang. Rimbunnya ladang yang ditanami pohon mahoni seolah memayungi warga yang sedang menggali sumber air ini.

"Ini rencana mau membuat sumber air di sini," kata Dukuh Gebang Agus Bayu Setya Budi saat ditemui di sela kegiatan, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: 3.000 KK di Kota Semarang Terdampak Kekeringan

Dia mengatakan lokasi sumber air ditetapkan di sekitar Sungai Ngrawu sesuai dengan hasil musyawarah warga. Setelah itu, mulai hari ini para warga mulai penggalian untuk mencari sumber air. Diperkirakan lima hari ke depan akan menemukan sumber air.

Perkiraan ini karena sudah ada sekitar 10 an sumber air yang digali dan dimanfaatkan oleh warga. Selama ini, satu sumber belik biasanya digunakan untuk empat sampai lima kepala keluarga. Bahkan ada yang skala lebih banyak.

Agus mengatakan, sumber yang digali hari ini akan dimanfaatkan sekitar 120 an kepala keluarga. Nantinya setiap rumah akan dipasang meteran, dan dikelola oleh kelompok. Diharapkan dengan adanya sumber air yang baru ini memberikan solusi masalah air bersih.

Sebab, selama ini warga Padukuhan Gebang mengalami kesulitan air bersih saat musim kemarau.  Banyak sumur yang debit airnya mulai turun. Sehingga sebagian warga harus membeli air bersih dari tangki swasta sekitar Rp 150.000 sampai Rp 170.000.

"Sumur ada. Kalau kemarau, kalau mau dipakai jor-joran tidak bisa. Misal mau mencuci harus menunggu sumur terisi. Begitu juga untuk memberi minum ternak," kata Agus.

Jika sumber sudah ditemukan, maka nantinya akan disedot dengan mesin pompa listrik, dan akan disalurkan ke tempat penampungan yang diletakkan di RT 004. Pipa, penampungan, dan pompa air merupakan bantuan dari Kalurahan. Sementara untuk kebutuhan yang lain mereka swadaya.

"Semoga nanti bisa mencukupi kebutuhan air bersih warga kami," kata Agus.

Salah seorang warga, Paiman mengatakan, dirinya sebenarnya memiliki sumur sedalam 23 meter. Namun, saat musim kemarau seperti saat ini debitnya mengecil.

"Sudah sejak tiga tahun terakhir sumur tidak digunakan. Saya memilih menggali sumber air di sekitar sungai Ngrawu dan digunakan untuk beberapa keluarga," kata dia.

Warga lainnya, Purwanto mengatakan, sebagian besar warga mengalami masalah kesulitan air bersih saat kemarau. Selama ini selain sumur, beberapa warga sudah memanfaatkan sumber air di sekitar sungai Ngrawu.

"Namun memang saat musim kemarau kesulitan air bersih, sehingga ini (sumber air baru) diharapkan bisa memberikan solusi," kata Purwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com