Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Kompas.com - 08/05/2024, 05:27 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) segera membuat kanal aduan terkait dengan pelayanan publik, termasuk prioritasnya adalah soal sampah. 

Nantinya masyarakat bisa langsung memotret dan mengadukan secara daring dengan aplikasi e-lapor dan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N).

Sekretaris Daerah (Sekda), DIY Beny Suharsono, mencontohkan, saat wisatawan datang ke DIY dan menemukan seperti parkir nuthuk, maupun harga makanan tak wajar bisa mengadukan melalui dua aplikasi tersebut. 

Baca juga: TPA Piyungan Resmi Ditutup, Bagaimana dengan Pengelolaan Sampah di DIY?

Hal ini akan segera diterapkan untuk mengakomodasi laporan jika ada masyarakat yang membuang sampah sembarangan.

"Kan kita punya Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) dan e-lapor, nanti tinggal dikanalkan segera," ujar Beny saat ditemui di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (7/5/2024).

Lanjut Beny, tanggung jawab dalam pengawasan tidak hanya pada Satpol PP saja, tetapi juga masyarakat pada umumnya mengingat personel Satpol PP yang sangat terbatas.

"Ya, tidak hanya pengawasan Satpol PP kan personelnya terbatas, pengawasan kita semua. Mau Idul Fitri kan rame nek enten (kalau ada) parkir nuthuk pripun (bagaimana), harga makanan melambung tinggi sekonyong-konyong, ya sederhana saja foto laporkan," jelas dia.

Baca juga: Dapat Suara Terbanyak, Abdullah Legawa Batal Jadi Anggota DPRD Purworejo 2024-2029


Kerja sama mengelola sampah

Sekda DIY Beny Suharsono saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Rabu (2/8/2023)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Sekda DIY Beny Suharsono saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Rabu (2/8/2023)

Dngan peran aktif masyarakat melaporkan melalui aplikasi tersebut imbuhnya, dapat mengantisipasi kejadian seperti di Gunungkidul, di mana di suatu tempat diduga digunakan untuk membuang sampah dari kabupaten lain.

Selain itu, juga diperlukan kerja sama antardaerah atau antarkabupaten/kota.

Kerja sama yang dimaksudkannya bukanlah kerja sama pembuangan sampah tetapi kerja sama mengelola sampah.

"Memang salah satu upayanya adalah kerja sama antardaerah, tapi kan kerja sama antardaerah tidak buang sampah tetapi kerja sama mengelola sampah," kata dia.

"Kalau ada kejadian misalnya malam atau dini hari ke sana (membuang sampah) ya nggak boleh harus dilakukan kerja sama antardaerah pengelolaan sampah, kita ingin sampah itu tidak buang tapi diolah," sambungnya.

Baca juga: Spesifikasi Kawasaki Ninja ZX-25R, Tunggangan Baru Satpol PP DIY

Sebelumnya,  Dinas Lingkungan hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul, Derah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendapatkan informasi bahwa sampah dari Sleman bakal digunakan untuk reklamasi bekas tambang ilegal di Gunungkidul. 

DLH Gunungkidul pun sudah menghentikan kegiatan pembuangan sampah di area bekas tambang.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Yogyakarta
Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com