Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPA Piyungan Dibuka Terbatas, Pemulung Ada yang Kembali Jadi Nelayan

Kompas.com - 05/09/2023, 17:12 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Pemulung di TPA Regional Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta, belum semua kembali bekerja, meski pemerintah sudah membuka sebagian.

Sebagian memilih profesi awalnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

"Sudah ada aktivitas, tetapi belum full, karena informasi dari operator masih sebagian sampah yang masuk," kata Ketua Paguyuban Pemulung Mardiko TPA Piyungan Maryono saat dihubungi melalui telepon, Selasa (5/9/2023). 

Baca juga: Ridwan Kamil Ungkap Penyebab Kebakaran TPA Sarimukti: Pemulung Lempar Puntung Rokok

Dijelaskannya, pemulung yang seharusnya berjumlah sekitar 400 orang, saat ini yang beraktivitas hanya sekitar 300 orang. Itu pun, mereka bergantian dalam memungut sampah. 

Adapun asal pemulung dari sekitar TPA Piyungan sebanyak 40 persen, dan sisanya dari luar seperti Bangka Belitung, Flores, Purwodadi, Magelang, Boyolali, hingga Jawa Barat. 

Maryono mengaku mendata secara detail pemulung yang masuk ke wilayah ini agar tidak terjadi masalah dikemudian hari. Mereka wajib menyerahkan fotokopi KTP, KK, hingga Kartu Nikah.

"Belum semua masih trauma, beberapa waktu lalu kan hanya dapat satu sampai dua keranjang ditutup kembali," kata Maryono. 

Baca juga: Dibuka Terbatas, TPA Piyungan Alami Peningkatan Sampah yang Dibuang

Maryono mengatakan, sebagian dari mereka kembali ke tempat asalnya dan memilih untuk kembali ke pekerjaan awalnya seperti buruh bangunan, hingga nelayan.

Saat ini, situasi TPA Regional Piyungan belum sepenuhnya normal seperti sebelumnya karena masih dibatasi.

"Ada yang pulang dan datang sementara kembali ke pekerjaan semula, ada yang jualan lincak (kursi), ada yang buruh bangunan kembali, dan ada yang melaut lagi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga," kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebelumnya membuat surat pemberitahuan kepada pemerintah kabupaten dan kota bahwa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan ditutup dari 23 Juli sampai dengan 5 September 2023.

Namun, di tengah jalan Pemerintah DIY membuka TPA Regional Piyungan dibuka secara terbatas.   

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan setelah tanggal 5 September 2023, TPA Piyungan akan tetap dibuka secara terbatas. 

"Tetap bisa dibuka. Tetap bisa menampung, tapi terbatas," kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (4/9/2023). 

Menurut Sultan, TPA Regional Piyungan tetap dibuka secara terbatas agar pemerintah kota dan kabupaten tetap bertanggung jawab melakukan pengelolaan sampah. 

"Sampah itu jadi wewenangnya kabupaten/kota, dudu (bukan) provinsi. Provinsi kan hanya memfasilitasi, dan kami sudah mengizinkan TKD untuk berproses menyelesaikan masalah sampah. Baik pembuangan sampah maupun pengolahan sampah," beber Sultan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Buang Sampah Sembarangan, Warga Sleman Didenda Rp 1 Juta

Buang Sampah Sembarangan, Warga Sleman Didenda Rp 1 Juta

Yogyakarta
Mau Corat-coret Seragam, 20 Pelajar di Yogyakarta Diciduk Polisi

Mau Corat-coret Seragam, 20 Pelajar di Yogyakarta Diciduk Polisi

Yogyakarta
Pemkab Bantul Keluarkan Tips Memilih Kendaraan untuk 'Study Tour'

Pemkab Bantul Keluarkan Tips Memilih Kendaraan untuk "Study Tour"

Yogyakarta
Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com