Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geger Sepehi 1812: Latar Belakang, Kronologi, dan Dampak

Kompas.com - 13/08/2023, 18:21 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Raffles kemudian menginisiasi serangan dengan perencanaan matang, di tengah kondisi Kasultanan Yogyakarta yang sedang lemah karena dilanda konflik keluarga.

Kronologi Geger Sepehi

Raffles memulai serangan dengan mengerahkan pasukan kerajaan Eropa dan pasukan Sepoy sebanyak 1200 orang, pasukan Surakarta, Legiun Mangkunegaran sebanyak 800 orang, serta dukungan dari Pangeran Notokusumo dan Tan Jin Sing.

Pada 17 Juni 1812 malam, pasukan Inggris mulai memasuki Yogyakarta. Namun pada saat itu, pasukan Yogyakarta berhasil melukai dan menghalau bala tentara Inggris.

Keesokan harinya pada 18 Juni 1812, Inggris kembali mengirim utusan untuk bernegosiasi dengan Sri Sultan Hamengku Buwono II, namun utusan tersebut ditolak. Sesaat setelah utusan Inggris tersebut kembali ke pasukanya, api peperangan pun mulai berkobar.

Dari arah Keraton Yogyakarta, Tembakan meriam terdengar sebagai tanda sikap tidak mau kompromi dari Sri Sultan Hamengku Buwono II.

Artileri Inggris juga mulai menyulut meriam mereka setelah diplomasi terakhir gagal dan dibalas dengan meriam pasukan sutabel keraton.

Mayor William Thorn, seorang prajurit yang tergabung dalam pasukan Inggris, menggambarkan situasi Keraton Yogyakarta saat itu sebagai benteng pertahanan yang kokoh.

Keraton Yogyakarta dikelilingi parit-parit lebar dan dalam, dengan jembatan yang bisa diangkat sebagai pintu akses masuknya. Terdapat pula beberapa bastion tebal yang dilengkapi dengan meriam.

Adapun tembok-tembok tebal yang mengelilingi halaman-halaman istana juga dijaga oleh para prajurit bersenjata. Pintu utama menuju Keraton Yogyakarta juga dilengkapi dengan dua baris meriam.

William Thorn mencatat setidaknya ada 17.000 prajurit dan ratusan warga bersenjata tersebar di kampung-kampung yang berjuang mempertahankan wilayah Keraton Yogyakarta.

Serangan-serangan kecil terus berlangsung hingga tanggal 19 Juni 1812 pukul 9 malam. Setelah itu, kondisi Yogyakarta sempat kembali senyap dan tidak terdengar ledakan-ledakan meriam atau suara tembakan.

Namun tanggal 20 Juni 1812 dini hari, serangan meriam-meriam dari pihak Inggris kembali terdengar yang mengarah ke Alun-Alun Utara, tepat ke pintu masuk Keraton Yogyakarta.

Serangan besar-besaran pasukan Inggris menyusul pada pukul 5 pagi yang terdiri dari tentara Eropa dan pasukan Sepoy (India), dibantu pasukan dari Legiun Mangkunegaran.

Kekuatan utama serangan pasukan Inggris diarahkan ke sisi timur laut benteng Keraton Yogyakarta, yang dalam Babad Sepehi disebutkan bahwa bagian ini tidaklah terjaga kuat.

Hal ini membuat serangan tidak berjalan terlalu lama. Hanya beberapa jam saja pasukan Inggris sudah dapat meruntuhkan sudut benteng ini dengan diawali meledaknya meriam dan gudang mesiu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com