Karna Wijaya menyebut telah mengidentifikasi orang yang mengambil dan mengunggah komentar tersebut di grup berinisial JS.
Dia tidak mengetahui tujuan dari orang tersebut menggoreng komentarnya dan mengunggahnya.
"Kenapa orang yang berinisial JS dan sudah kami identifikasi, itu mem-posting dengan tujuan apa. Yang men-share tanpa izin, untuk menimbulkan kegaduhan atau kebencian kolektif di grup itu kepada saya. Nah, seandainya dia tersinggung, dia bukan friend saya juga di FB. Saya tidak kenal orang itu juga," tuturnya.
Baca juga: Dosen UGM Diduga Sebar Ujaran Kebencian Terkait Penganiayaan Ade Armando
Sisi lain Karna Wijaya mengakui keliru menggunakan diksi dalam unggahan di Facebook-nya, sehingga diksi tersebut menimbulkan presepsi yang berbeda.
"Mungkin diksi yang saya tulis persepsinya beda yang ditangkap, karena, bukan bahasa komunikasi verbal langsung. Ada pihak lain yang menangkap diksi saya itu, pemilihan kata-katanya dengan persepsi yang berbeda. Saya minta maaf untuk itu. Sudah saya sampaikan maaf juga ke Pak Rektor, barangkali diksi yang saya sampaikan menimbulkan kegaduhan di luar sana," urainya.
Hari ini, Karna Wijaya dipanggil dan dimintai keterangan di ruang Rektorat Universitas Gadjah Mada (UGM).
Hadir dalam proses meminta keterangan antara lain Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, serta Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Kabag Humas dan Protokol UGM Dina W Kariodimedjo mengatakan, hari ini sudah dilakukan pemanggilan oleh rektor.
"Jadi pemanggilan lalu melakukan beberapa pertanyaan pada Prof Karna yang terkait dengan hal-hal yang tadi sudah dijelaskan," ucapnya.