Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Candi Sambisari yang Terkubur Material Letusan Gunung Merapi Tahun 1006

Kompas.com - 10/03/2022, 14:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Letusan dahsyat Gunung Merapi tak bisa dilepaskan dengan keberadaan Candi Sambisari yang berada di bawah tanah Yogyakarta.

Dikutip dari Badan Otorita Borobudur, Candi Sambisari berada di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Jaraknya sekitar 15 kilometer dari pusat kota Yogyakarta ke arah timur laut

Candi Sambisari yang merupakan candi Hindu beraliran Syiwa ini diperkirakan dibangun pada awal abad ke-9 oleh Rakai Garung, seorang Raja Mataram Hindu dari Wangsa Syailendra.

Candi ini terletak sekitar 6,5 meter di bawah permukaan tanah sehingga tidak terlihat dari kejauhan.

Baca juga: Mengenang Mbah Maridjan, Sang Juru Kunci Gunung Merapi

Ditemukan tahun 1966

Candi Sambisari tersebut ditemukan oleh seorang petani yang sedang mengolah tanah milik warga desa yang bernama Karyoinangun pada tahun 1966.

Kala sedang mengolah tanah, cangkul petani itu membentur batu. Ia pun menggali lebih dalam dan menemukan batu berhiasan pahatan.

Setelah diteliti, batu tersebut ternyata bagian dari reruntuhan candi.

Berdasarkan batu isiannya, pendirian candi ini diperkirakan memiliki masa yang sama dengan Prambanan, Plaosan, dan Sojiwan yang tersebar di area Yogyakarta.

Baca juga: Gunung Merapi dan Legenda Dua Empu Pembuat Keris Sakti

Diduga, di masa lalu tanah daerah di sekeliling candi tidak lebih tinggi dari lahan datar tempat Candi Sambisari berada.

Namun tanah pasir dan bebatuan yang terbawa oleh letusan G. Merapi pada tahun 1006 telah menimbun daerah itu.

Akibatnya, Candi Sambisari ikut terbenam dalam timbunan, sehingga saat ini posisinya menjadi lebih rendah dari permukaan tanah di sekelilingnya.

Pada tahun 1966 ditetapkan bahwa di lahan tersebut ada reruntuhan candi yang terkubur timbunan pasir dan batu dari erupsi Gunung Merapi di tahun 1006.

Baca juga: Sejarah Letusan Gunung Merapi

Saat kegiatan ekskavasi pada 1975 dan 1976, candi yang terletak 6,5 meter di bawah permukaan tanah itu terungkap dalam keadaan runtuh dengan batuan yang berserakan.

Saat ekskavasi dan pemugaran, ditemukan juga keramik asing, gerabah, tulang, benda-benda yang terbuat dari perunggu termasuk arca Bodhisatwa, arca dari batu andesit, dan lempengan emas bertulis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Bupati dan Wakil Bupati Bantul Resmi Mendaftar ke PDI Perjuangan untuk Maju di Pilkada 2024

Bupati dan Wakil Bupati Bantul Resmi Mendaftar ke PDI Perjuangan untuk Maju di Pilkada 2024

Yogyakarta
Viral, Peziarah Makam Raja Imogiri Ditarik Tarif Rp 500.000, Keraton Yogyakarta Buka Suara

Viral, Peziarah Makam Raja Imogiri Ditarik Tarif Rp 500.000, Keraton Yogyakarta Buka Suara

Yogyakarta
Pejabat ASN yang Terlibat Korupsi RSUD Wonosari Gunungkidul Akhirnya Dipecat

Pejabat ASN yang Terlibat Korupsi RSUD Wonosari Gunungkidul Akhirnya Dipecat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Jasad Bertato Kepala Naga yang Terdampar di Pantai Imorenggo Ternyata Warga Sleman

Jasad Bertato Kepala Naga yang Terdampar di Pantai Imorenggo Ternyata Warga Sleman

Yogyakarta
Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

Yogyakarta
Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Yogyakarta
Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com