Kawasan candi mengalami rekonstruksi dan pemugaran selama 21 tahun dan selesai tahun 1987. Candi ini dinamakan Sambisari sesuai dengan nama desa tempat bangunan itu ditemukan.
Saat ini lahan di sekeliling candi telah digali dan ditata, membentuk lapangan persegi dengan tangga di keempat sisinya.
Baca juga: 193 Warga Sleman Sempat Mengungsi akibat Erupsi Gunung Merapi
Komplek candi terdiri dari 1 buah candi induk dan 3 buah candi pendukungnya.
Terdapat juga 8 buah lingga patok yang tersebar sesuai penjuru arah mata angin. Sepintas candi ini tampak seperti sebuah kastil di tengah taman.
Karena sekeliling candi ini dihiasi rerumputan hijau yang tertata rapi bagaikan taman di halaman kerajaan dengan candi di tengah sebagai pusatnya.
Saat menaiki tangga pintu masuk candi induk, pengunjung akan menjumpai hiasan berupa singa yang ada didalam mulut makara (hewan dalam mitologi Yunani).
Baca juga: Rute ke Candi Sambisari, Candi Bawah Permukaan Tanah di Yogyakarta
Setelah menaiki tangga pengunjung akan menemukan selasar selebar kurang lebih 1 meter.
Di sisi utara terdapat arca Dewi Durga yang merupakan istri dari Dewa Syiwa, dengan 8 tangan yang masing-masing menggenggam senjata.
Kemudian di sisi timur terdapat arca Ganesha dan di selatannya terdapat arca Agastya dengan tasbih yang dikalungkan di lehernya.
Di dalam bilik utama candi induk terdapat lingga dan yoni.
Keberadaan lingga dan yoni ini menegaskan bahwa candi ini dipakai sebagai pemujaan Dewa Syiwa. Keluar dari bangunan candi utama, di sisi barat pengunjung akan dapat melihat ketiga candi pendamping.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.