YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Brigadir RAT, anggota Satlantas Polresta Manado ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard yang terparkir di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan, Kamis (25/04/2024).
Terkait dengan kejadian tersebut, Mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, kasus tersebut agar diselidiki sebaik-baiknya.
"Ya (peristiwa tewasnya Brigadir RAT) diselidiki sebaik-baiknya," ujar Mahfud MD usai menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional Agama dan Negara dalam Diskursus Keindonesiaan Kontemporer di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Selasa (30/04/2024).
Baca juga: Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT
Mahfud MD menyampaikan, informasi terkait tewasnya Brigadir RAT yang bisa dibuka untuk publik jangan ditutup-tutupi. Informasi tersebut harus dibuka selebar-lebarnya ke masyarakat.
Namun demikian, jika ada informasi yang harus ditutup demi menemukan fakta-fakta lanjut Mahfud MD juga meminta agar jangan dibuka.
"Artinya informasi yang bisa dibuka ke publik harus dibuka selebar-lebarnya, tapi yang harus ditutup demi menemukan fakta-fakta yang benar itu ya ditutup. Tapi yang penting harus dibuka," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengungkapkan, kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) yang diduga menembak kepalanya menggunakan senjata api telah ditutup.
"Kami sudah simpulkan bahwa kejadian ini adalah peristiwa bunuh diri, sehingga kami anggap perkara ini sudah selesai dan kami tutup," ujar dia kepada wartawan, Selasa (30/04/2024).
Baca juga: Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri
Bintoro menerangkan, kesimpulan bahwa Brigadir RAT melakukan bunuh diri diambil dari berbagai barang bukti yang ada di tempat kejadian perkara.
Selain itu pemeriksaan menyeluruh yang dilakukan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri dan keterangan belasan saksi menguatkan bukti yang bersangkutan mengakhiri nyawanya seorang diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.