Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

Kompas.com - 29/04/2024, 20:26 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta membuka pendaftaran penjaringan bakal calon Wali Kota Yogyakarta dan Wakil Wali Kota Yogyakarta pada hari ini, Senin (29/4/2024) hingga 20 Mei 2024.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Eko Suwanto, menyebutkan pada penjaringan ini dilakukan secara terbuka namun bagi kader partai berlogo banteng lebih diprioritaskan.

"Kita buka penjaringan tetapi tetap kader partai diutamakan," ujarnya saat ditemui di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Senin (29/4/2024).

Baca juga: 20 Caleg PDI-P di Jateng Terancam Tak Dilantik, Ini Kata KPU

Saat disinggung apakah dirinya sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta juga bakal ikut dalam penjaringan, Eko masih belum mau banyak berkomentar.

"Ya, kita lihat nanti tanggal 20 Mei," kata dia.

Dalam kontestasi Pilkada Kota Yogyakarta 2024, hanya PDI Perjuangan yang dapat mengusung pasangan wali kota dan wakil wali kota. Hal ini karena perolehan kursi PDIP pada Pemilu 2024 melebihi 8 kursi di Kota Yogyakarta.

Sedangkan syarat untuk mengusung calon sendiri minimal partai politik memperoleh 8 kursi di DPRD Kota Yogyakarta.

Baca juga: PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat


Kriteria bacawalkot Yogyakarta

Dia menambahkan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh kandidat.

Pertama adalah persamaan visi dan misi dengan PDI Perjuangan, lalu juga memahami permasalahan Kota Yogyakarta mulai dari masalah sampah hingga masalah kejahatan jalanan atau sering disebut klitih oleh masyarakat.

"Problem lain, kalau jalan-jalan sore sampah menumpuk di berbagai sudut kota sampah liar harus ditangani dengan luar biasa," ucap dia.

Menurut Eko, masyarakat sudah menunjukkan kepedulian terhadap sampah dengan membuat berbagai bank sampah dengan sukarela. 

"Kita belum lihat wajah Pemkot yang hadir soal sampah," kata dia.

Baca juga: Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Menurut Eko, pemimpin saat ini yang dibutuhkan adalah pemimpin yang memiliki kehendak membangun tata kota bersih dari sampah.

Menurut dia, pemimpin yang dibutuhkan Kota Yogyakarta adalah yang berani melarang penggunaan plastik.

"Tidak 100 persen tetapi sumber sampah harus ditekan," katanya lagi.

Eko menambahkan, selain itu juga masalah kejahatan jalanan yang perlu diatasi sampai akar-akarnya.

"Termasuk atasi klitih kejahatan jalanan, tapi faktanya masih ada praktik kejahatan jalanan harus dihentikan," kata dia.

Kriteria lainnya adalah menurut dia adalah yang dapat mengentaskan kemiskinan, peduli dengan stunting, dan juga peduli dengan pembangunan ruang terbuka hijau.

Baca juga: Menyelisik Awal Mula Munculnya Klitih di Yogyakarta...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com