KOMPAS.com - Gunung Merapi mengeluarkan lima kali awan panas guguran (APG) pada Rabu (9/3/2022) malam dengan jarak luncur awan panas guguran sejauh kurang lebih 5 kilometer.
Awan panas guguran kembali terjadi pada Kamis (10/3/2022) pukul 00.22 WIB ke arah tenggara.
Gunung Merapi berada di perbatasan empat kabupaten yakni Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten.
Dan berikut kisah legenda terbentuknya Gunung Merapi.
Baca juga: Sejarah Letusan Gunung Merapi
Alkisah. Di masa lalu, Pulau Jawa letaknya tidak rata atau miring. Oleh karena itu para Dewa di Kahyangan bermaksud membuat Pulau Jawa
Dikutip dari Tribun Jateng, dalam sebuah pertemuan itu, para Dewa memutuskan untuk mendirikan sebuah gunung yang besar dan tinggi di tengah-tengah Pulau jawa sebagai penyeimbang.
Maka disepakati untuk memindahkan Gunung Jamurdipa yang ada di Laut Selatan ke sebuah tanah datar di bagian tengah Pulau jawa.
Sementara itu di tanah datar itu tinggal dua orang empu yang sedang membuat keris sakti. Mereka adalah Empu Rama dan Empu Pamadi yang dikenal memiliki kesaktian yang tinggi.
Baca juga: 193 Warga Sleman Sempat Mengungsi akibat Erupsi Gunung Merapi
Oleh para Dewa, dua empu tersebut diminta untuk pindah ke tempat lain agar tak tertindih oleh gunung yang akan ditempatkan di tanag datar terseut.
Raja para Dewa, Batara Guru pun mengutus Batara Narada dan Dewa Panyarikan serta sejumlah pengawal dari Kahyangan untuk membujuk dua empu tersebut.
Setiba di tanah datar, Narada dan Panyarikan menghampiri dua empu yang sedang menempa besi untuk membuat keris.
Betapa terkejutnya mereka saat melihat kedua emu itu menempa sebatang besi membara dengan kepalan tangan serta tatakan dari tangan dan paha.
Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi Kembali Meningkat, Luncuran Lava ke Tenggara
Batara Narada kemudian menghampiri dan menjelaskan permintaan para dewa kepada kedua empu tersebut. Setelah mendengar penjelasan itu, keduanya hanya tertegun.
Mereka merasa permintaan para dewa itu sangat berat. Meskipun telah dijanjikan tempat yang lebih baik, kedua empu tersebut tetap tidak mau pindah dari tempat itu.