YOGYAKARTA, KOMPAS.com -Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta (DIY), mencatat ada tambahan hewan ternak jenis sapi mati karena antraks di Kalurahan Gombang, Kapanewon Ponjong pada Jumat (4/2/2022).
Kuat dugaan kematian ini karena di lokasi tersebut merupakan daerah zona merah antraks.
"Dini hari tadi (Jumat) saya ditelepon pak Lurah (Gombang) kalau ada sapi mati lagi di Gombang," Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul drh Retno Widyastuti kepada wartawan di Kapanewon Patuk, Jumat.
Baca juga: Warga Gunungkidul Bergejala Mirip Antraks Bertambah Jadi 26 Orang
Dia meminta kepada Lurah Gombang agar langsung mengubur sapi tersebut, agar tidak dilakukan penyembelihan sapi dan dagingnya dibagikan kepada masyarakat sehingga kasusnya tidak akan semakin panjang.
"Nah, tadi (seekor sapi yang mati di Gombang) yang di depan (hidung) tidak tapi di anusnya berdarah. Kalau itu bodon (kasat mata) saja sudah jelas (antraks) tapi kan tidak masalah kalau langsung dikubur," ucap Retno.
Baca juga: Belasan Ternak di Gunungkidul Mati karena Antraks
Retno mengatakan, sehingga total ada 16 hewan ternak mati, meski tidak semua keluar uji laboratorium positif antraks, tetapi semua ternak itu mati akibat bakteri antraks.
Sebab, sampel tanah yang diambil di lokasi matinya ternak, khususnya di dua kalurahan positif antraks.
Adapun lokasi itu yaitu Kalurahan Gombang di Kapanewon Ponjong dan Kalurahan Hargomulyo di Kapanewon Gedangsari.