Retno menyampaikan, pihaknya bersama Dinas Perdagangan Gunungkidul melakukan sidak tempat pemotongan hewan (TPH) yang berada di Kapanewon Semanu, Karangmojo, Semin dan Wonosari, Jumat (4/2/2022) dini hari.
"Dari TPH yang disidak semuanya kondisinya sehat dilihat dari pemeriksaan post mortum," kata Retno.
Dijelaskannya, pihaknya sebenarnya sudah rutin melakukan pemantauan di TPH yang ada, namun setelah munculnya kasus antraks akan semakin ditingkatkan pengawasannya.
Pihaknya berharap masyarakat tidak perlu khawatir berkaitan dengan kasus antraks yang terjadi saat ini karena pencegahan terus dilakukan agar tidak meluas, salah satunya dengan penyuntikan vaksinasi.
Retno mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyuntikan antibiotik hingga sekarang sudah menyasar ke 1.000 hewan ternak dan proses ini masih dilakukan, lalu setelah penyuntikan ini dalam rentang waktu dua minggu akan diberikan vaksin.
"Nantinya penyuntikan akan mengacu pada peta zonasi yang dikeluarkan oleh Balai Besar Veteriner. Tapi yang jelas, ternak di dua kalurahan yang terdapat kasus semuanya akan divaksin," kata Retno.
Selain itu untuk lalu lintas ternak diharapkan dimaksimalkan karena sudah ada dua posko milik pemerintah DIY di Bedoyo, Kapanewon Ponjong dan Sambirejo, Kapanewon Ngawen.
Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro yang ikut serta dalam agenda Sidak mengutarakan niat akan membatasi lalu lintas ternak baik keluar maupun masuk ke Gunungkidul.
Pihaknya berencana membuat pos pengawasan lalu lintas ternak bekerja sama dengan Pemda DIY.
"Mudah-mudahan dengan berbagai cara ini, maka kasus antraks bisa dkendalikan," kata Kelik.