Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direlokasi ke Teras Malioboro Satu, PKL Masih Simpan Kekhawatiran

Kompas.com - 29/01/2022, 19:50 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kaki lima (PKL) Jalan Malioboro Yogyakarta mulai melihat langsung tempat relokasinya, Teras Malioboro Satu.

Mereka mulai memeriksa kondisi tempat akan berjualan nantinya.

Pantauan Kompas.com, beberapa PKL Malioboro berkeliling Teras Malioboro Satu melihat secara langsung bentuk lapak-lapak yang disediakan.

Baca juga: Teras Malioboro Satu Diresmikan, Ini Fasilitas yang Disediakan

Beberapa dari mereka coba membuka storage dan memeriksa kapasitas yang tersedia.

Gedung berlantai 3 ini diisi lapak lapak berukuran sekitar 1 meter, tiap lapak diberi nomor. PKL Malioboro menempati lokasi lapak dengan cara undian.

Teras Malioboro Satu saat diresmikan Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rabu (26/1/2022)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Teras Malioboro Satu saat diresmikan Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rabu (26/1/2022)

Salah satu PKL Malioboro, Dapri Well, merasa terkesan dengan lokasi Teras Malioboro Satu.

Dia mendapatkan undian lapak di lantai 2 Teras Malioboro Satu.

Dapri tidak mempermasalahkan kalau mendapatkan lapak di lokasi lantai dua.

 

Baca juga: Teras Malioboro Satu dan Dua Diresmikan Sultan, PKL Tak Perlu Bayar Pajak Selama Satu Tahun Anggaran

Hanya saja, dia mengharapkan konsistensi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakara (DIY) untuk membuat aturan setelah PKL Malioboro direlokasi ke Teras Malioboro Satu.

"Bagus tempatnya nyaman dari pada di depan. Kalau nanti toko membuka lapak seperti PKL ya berbahaya," katanya ditemui Kompas.com di Teras Malioboro Satu, Sabtu (29/1/2022).

"Harus bersih semua, kalau toko bikin kaya kita yang lama ya percuma," imbuh dia.

 

Selain dibutuhkan aturan yang jelas untuk mengatur Jalan Malioboro bersih dari PKL setelah relokasi, Dapri juga menilai lapak yang disediakan luasnya masih kurang memadai.

"Kecil banget, tapi lokasinya kan bagus banget," ucap dia.

PKL lainnya, Nurahman, yang setiap hari berjualan salak di depan Pasar Beringharjo mengungkapkan hanya bisa menerima relokasi.

Baca juga: Teras Malioboro Satu dan Dua, Nama dari Sultan HB X untuk Tempat Relokasi PKL

Dia berharap tempat baru ini tetap dikunjungi oleh wisatawan yang datang berkunjung ke Malioboro.

"Sultan kan sudah nunggu 18 tahun, ya manut saja. Tempatnya bagus, yang penting nanti laris," kata dia.

Menurut dia, kondisi PKL sekarang baru mulai bangkit karena terdampak pandemi Covid-19.

Selama satu setengah tahun, dia tidak bisa berjualan dan harus banting stir menjadi 'pak ogah' di Jalan Magelang.

"Saat pandemi satu setengah tahun enggak jualan, terus bantuin orang menyebrang di sekitar Jalan Magelang. Kalau ada yang ngasih ya diterima, intinya bantuin," katanya.

Baca juga: Ada Permintaan Tunda Relokasi PKL Malioboro, Sultan HB X: Saya Sudah Nunggu 18 Tahun

Dia mendapatkan tempat lapak di lantai tiga Teras Malioboro, mendapatkan lantai tiga juga membuatnya khawatir.

Dia khawatir wisatawan yang berkunjung tidak sampai naik ke lantai tiga.

"Ya itu ada ketakutan. Tapi kan nanti ada petugas yang mengarahkan wisatawan yang membutuhkan oleh-oleh. Aku baru liat lokasinya ini," kata dia.

 

Parianto, PKL Malioboro lain mengungkapkan, lokasi yang disediakan oleh Pemerintah DIY nyaman. 

Namun, untuk mencari nafkah pada awal-awal pindah akan susah.

Baca juga: Jika Tempat Relokasi Tak Layak, PKL Malioboro Ancam Kembali ke Tempat Semula

"Kalau di depan atau luar, orang lewat lihat barang bisa menarik pembeli. Kalau di sini enggak ada niat beli ya enggak naik," kata dia yang tiap harinya berjualan aksesori.

"Kalau baru-baru ini akan susah kalau ke depan ya enggak tahu. Ini tempatnya terlalu istimewa bagi PKL," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Yogyakarta
Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Yogyakarta
PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

Yogyakarta
PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

Yogyakarta
Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

Yogyakarta
Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Yogyakarta
Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Yogyakarta
Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Yogyakarta
Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com