Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berharap supaya masyarakat tidak panik dengan munculnya varian Omicron di Indonesia.
"Omicron itu sudah masuk ke Indonesia dan sudah juga terjadi transmisi lokal. Jadi tidak hanya impor, dan di seluruh dunia memang Omicron itu cirinya naiknya cepat dan naiknya tinggi. Jadi karena masuk, kita harus siap-siap. Jadi teman-teman tidak usah panik, tidak usah khawatir," paparnya sewaktu mengunjungi SD Muhammadiyah Jogodayoh, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (21/1/2022).
Budi mengatakan, meski penularan Omicron cepat, tetapi tingkat kesembuhan juga cepat.
Baca juga: Cegah Covid-19 Omicron, Inilah yang Dilakukan Pemkab Kendal
"Catatan satu lagi, selain naik cepat dan naiknya tinggi, turunnya juga cepat, dan yang dirawat di rumah sakit jauh lebih rendah," ujarnya.
Selain itu, ungkap Budi, jika melihat situasi di sejumlah negara, tingkat keparahan akibat varian Omicron masih lebih rendah dibanding Delta.
"Yang masuk di rumah sakit kan itu tadi, cuma 30 persen dari (varian) Delta. Yang wafat cuma 1 atau 2 persen di bawah dari Delta. Jadi rendah sekali sebenarnya," ucapnya.
Baca juga: Salah Satu Acara G20 Batal Digelar di Bali karena Omicron, Begini Respons Wagub
Dikatakan Budi, lonjakan kasus akibat varian baru diperkirakan terjadi antara akhir Februari atau awal Maret 2022.
Oleh karena itu, demi melakukan pencegahan dan terciptanya kekebalan kelompok, Menkes mendorong percepatan vaksinasi Covid-19.
"Yang paling penting vaksinasi mesti cepat. Kalau sudah vaksinasi sudah ada daya tahan tubuhnya, kalau dia kena, dia ngelawan balik," terangnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Semarang, Riska Farasonalia; Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor: Robertus Belarminus, Ardi Priyatno Utomo), Antara
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul BREAKING NEWS: 1 Warga Pekalongan Positif Virus Corona Omicron, Ini Penjelasan Wali Kota
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.