Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Kas Desa di Cangkringan Batal Jadi Tempat Pembuangan Sampah, Pemprov DIY Ungkap Alasannya

Kompas.com - 28/07/2023, 09:43 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman resmi membatalkan penggunaan tanah kas desa (TKD) di Karanggeneng, Umbulharjo, Cangkringan, sebagai tempat pembuangan sampah sementara. 

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Beny Suharsono mengatakan, salah satu alasan pembatalan tersebut adalah Cangkringan merupakan wilayah resapan air.

“Cangkringan baru ide gagasan, di sana pusat resapan (air). Pertimbangannya banyak,” ujar Beny, ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (27/7/2023).

Baca juga: Ditolak Warga, Rencana Karanggeneng Sleman Diubah Jadi Tempat Pembuangan Sampah Sementara Batal

“Pak Gubernur juga tidak ingin mengarahkan ke Cangkringan sana, makanya beliau meminta penggunaan Tamanmartani,” imbuh Beny.

Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Tamanmartani saat ini statusnya adalah fungsional terbatas. TPST Tamanmartani khusus untuk menampung sampah dari Kabupaten Sleman.

Berbagai upaya untuk menyelesaikan masalah sampah dilakukan kabupaten/kota di DIY. Misalnya di Kabupaten Bantul mengelola sampah sampai dengan tingkat kelurahan. 

Lalu Kabupaten Sleman menggunakan TPST Tamanmartani. Sementara Kota Yogyakarta sebagian sampah dibuang ke TPA Regional Piyungan dan Kabupaten Kulon Progo.

Hal ini diharapkan berlanjut dan tidak hanya sampai bulan September.

“Kita lakukan evaluasi terus, seperti yang 100 ton (Kota Yogyakarta membuang di TPS Piyungan), kita porsinya membantu. Kalau ini berhasil bisa jadi model, ternyata sampah bisa dikelola,” katanya.

Menurut Beny, sebelumnya kabupaten dan kota terlalu bergantung pada TPA Regional Piyungan.

“Dulu kan enggak, wes tak buang kabeh ning Piyungan (sudahlah, dibuang semua di Piyungan),” kata dia.

Dia berharap dengan model ini sampah yang dibuang ke TPA berupa sampah-sampah residu.

Beny mencontohkan masyarakat dapat mengelola sampah organik dengan cara membuat komposter yakni memanfaatkan benda-benda yang mudah ditemukan seperti ember.

Baca juga: Warga Tolak TKD di Cangkringan untuk TPS, Sultan: Hanya Satu Bulan

“Jadi yang ke Piyungan itu nantinya hanya residu. Kan selama ini tidak terpikirkan kita bisa mengelola sampah, contohnya pengelolaan dengan sistem ember dengan pipa itu bisa dilakukan,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Rencana tempat pembuangan sampah sementara di lahan tanah kas desa (TKD) di Karanggeneng, Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, dibatalkan.

Hal ini seiring dengan warga yang tidak setuju lahan di lokasi tersebut dijadikan tempat pembuangan sampah sementara.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya mengatakan pihaknya menghormati sikap warga terkait rencana tempat pembuangan sampah sementara di lahan tanah kas desa (TKD) di Karanggeneng, Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan.

"Kita hormati keputusan warga. Kita tidak boleh memaksakan kehendak," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman Harda Kiswaya, Rabu (26/7/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

Yogyakarta
Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Yogyakarta
Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com