Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditolak Warga, Rencana Karanggeneng Sleman Diubah Jadi Tempat Pembuangan Sampah Sementara Batal

Kompas.com, 26 Juli 2023, 16:16 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Rencana tempat pembuangan sampah sementara di lahan tanah kas desa (TKD) di Karanggeneng, Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, dibatalkan.

Hal ini seiring dengan warga yang tidak setuju lokasi lahan tersebut dijadikan tempat pembuangan sampah sementara.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya mengatakan menghormati sikap warga terkait rencana tempat pembuangan sampah sementara di lahan tanah kas desa (TKD) di Karanggeneng, Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan.

Baca juga: Sosialisasi Karanggeneng Sleman Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Sementara, Warga Tidak Setuju

"Kita hormati keputusan warga. Kita tidak boleh memaksakan kehendak," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman Harda Kiswaya, Rabu (26/7/2023).

Harda menyampaikan akan mencari lokasi lain untuk tempat pembuangan sampah sementara. Sebab, dalam kondisi saat ini lokasi tempat pembuangan sampah sementara sangat dibutuhkan selama tempat pemrosesan akhir (TPA) regional Piyungan ditutup.

"Kita akan cari lokasi lain pasti dapat karena ini untuk kepentingan bersama, pasti ada jalan keluar. Ya karena gak boleh ya dipindah itu tadi," tandasnya.

Lokasi yang rencananya akan menjadi pembuangan sampah sementara lanjut Harda sudah ada. Hanya Harda belum mengungkapkan lokasi tepatnya.

"Ya jangan dulu. Nanti kalau sudah deal. Nanti akan diminta tanda tangan dulu semua baru kemudian diumumkan," urainya.

Harda menuturkan secepatnya proses akan dilakukan agar lokasi tersebut bisa segera dioperasionalkan. "Ya pasti karena kondisi darurat tidak boleh lama-lama," tandasnya.

Baca juga: Sampah di TPA Banyuroto Melebihi Kapasitas, Pemkab Kulon Progo Siapkan Lahan

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah DI Yogyakarta berencana menggunakan lahan tanah kas desa (TKD) di Karanggeneng, Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman sebagai lokasi tempat pembuangan sampah sementara selama tempat pemrosesan akhir regional Piyungan ditutup.

Rencana tempat pembuangan sampah sementara lantas di musyawarahkan dengan warga. Dari musyawarah tersebut, warga tidak setuju jika di wilayahnya di jadikan lokasi pembuangan sampah sementara.

"Dari hasil musyawarah dengan warga Karanggeneng, Umbulharjo menolak kalau TPS di lokasi tersebut," ujar Panewu atau Camat Cangkringan Jaka Sumarsono, Rabu (26/07/2023).

Jaka menyampaikan warga tidak setuju di lokasi tersebut di jadikan tempat pembuangan sampah sementara karena merasa khawatir. Terutama kekhawatiran terhadap potensi dampak lingkungan.

Warga yang tidak setuju bukan hanya di Karanggeneng. Namun juga warga di sekitar Karanggeneng. "Dan warga sekitar Karanggeneng. Karena kekhawatiran akan dampak dari TPS," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani menuturkan dari hasil sosialisasi memang warga tidak setuju.

Baca juga: TPA Piyungan Ditutup, Pemkot Yogyakarta Jamin Sampah Tak Ganggu Wisatawan

Halaman:


Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau