Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tempat Wisata di Jogja untuk Penyelenggaraan Tradisi Satu Suro

Kompas.com - 30/06/2024, 08:09 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Terdapat beberapa tempat wisata di Jogja yang digunakan untuk pelaksanaan tradisi Satu Suro.

Tempat wisata di Jogja yang yang digunakan untuk ritual Satu Suro, antara lain pantai, makam raja-raja, hingga keraton.

Ada berbagai ritual yang berbeda yang dilakukan di masing-masing tempat wisata tersebut, seperti pagelaran wayang, jenang suran, mubeng benteng, maupun larung laut.

Ritual Satu Suro memiliki arti penting terutama untuk masyarakat Jawa. 

Awal tahun Kalender Jawa atau 1 Suro jatuh bersamaan dengan Tahun Baru Islam atau 1 Muharram.

Bulan Suro adalah sistem penanggalan yang dibuat oleh Sultan Agung (1613-1645) dari Kerajaan Mataram Islam.

Tradisi Satu Suro biasa dilakukan setiap tahun oleh masyarakat Jawa, terutama wilayah bekas Kerajaan Mataram Islam seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Perayaan peringatan malam 1 Suro dimaknai sebagai tanda pergantian waktu. 

Makna lain tradisi bulan suro lainnya adalah untuk mendapatkan rahmat, keselamatan, ungkapan syukur kepada Tuhan, mohon ampun atas kesalahan, dan memohon agar terhindar dari berbagai macam penyakit.

Ritual perayaan 1 Suro biasanya dilakukan malam hari, setelah matahari terbenam.

Tradisi bulan Suro yang dilakukan di sejumlah tempat wisata di Jogja terutama yang memiliki kaitan dengan sejarah Kerajaan Mataram Islam dan cerita Nyai Roro Kidul.

Konon Nyai Roro Kidul sebagai tokoh dalam mitologi Jawa adalah ratu pantai selatan yang mempunyai kekuatan magis dan pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat Yogyakarta.

Pada malam Satu Suro, masyarakat menyakini bahwa Nyai Roro Kidul akan turun ke bumi dan memberikan berkah dan perlindungan.

Untuk itu, perayaan Satu Suro juga dilakukan di beberapa pantai selatan di Yogyakarta. 

Anda yang tengah berada di Yogyakarta dapat ikut menyaksikan tradisi tersebut secara langsung.

Baca juga: Malam Satu Suro: Sejarah dan Tradisi di Yogyakarta Juga Solo

Berikut ini sejumlah tempat wisata di Jogja yang digunakan untuk perayaan tradisi Satu Suro.

Tempat Wisata di Jogja untuk Tradisi Satu Suro

1. Pantai Parangkusumo

Cepuri Parangkusumo, tempat Upacara Labuhan Parangkusumo yang merupakan Hajad Dalem Keraton Yogyakarta yang dihelat di Pantai Parangkusumo.
Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin Cepuri Parangkusumo, tempat Upacara Labuhan Parangkusumo yang merupakan Hajad Dalem Keraton Yogyakarta yang dihelat di Pantai Parangkusumo.

Pantai Parangkusumo menjadi tujuan warga DIY dan sekitarnya untuk menghabiskan Malam Satu Suro.

Di sana terdapat Cepuri Parangkusuno, yaitu bangunan berwarna putih yang terdapat gundukan batu di dalamnya.

Konon, gundukan batu tersebut pernah menjadi tempat duduk Panembahan Ssenopati dengan tempat duduk Kanjeng Ratu Kidul atau Nyai Roro Kidul.

Perayaan Malam Satu Suro di Pantai Parangkusumo berupa pertunjukan wayang kulit.

Letak Pantai Parangkusumo berada di sebelah barat Pantai Parangtritis tepatnya di  Dukuh Mancingan, Kelurahan Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul.

2. Keraton Yogyakarta

Prosesi Macapatan sebelum Mubeng Beteng di Keben Keraton Yogyakarta, Rabu (19/7/2023) malam.KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Prosesi Macapatan sebelum Mubeng Beteng di Keben Keraton Yogyakarta, Rabu (19/7/2023) malam.

Keraton Yogyakarta melakukan tradisi mubeng beteng atau mengelilingi benteng Keraton Yogyakarta setiap Malam Satu Suro.

Tradisi tersebut telah dilakukan selama kurang lebih dua abad.

Awalnya, pelaku tradisi adalah para abdi dalem keraton. Pada perkembangannya, masyarakat juga ikut melakukan tradisi ini.

Prosesi mubeng benteng ini dilakukan tanpa alas kaki dan tapa bisu (tanpa berbicara).

Prosesi mubeng benteng diawali dengan pembacaan tembang-tembang macapat dan doa bersama yang dilakukan sejak pukul 20.00 hingga 00.00 WIB.

Baca juga: Tradisi Mubeng Benteng Keraton Yogya Jadi Warisan Budaya Nasional

Tradisi mubeng benteng memiliki makna sebagai refleksi bersama, perenungan, permohonan perlindungan, dan penyucian diri agar menjadi manusia lebih baik di tahun yang akan datang.

Tradisi lain yang dilakukan di Keraton Yogyakarta adalah jamasan Pusaka Keraton Yogyakarta.

3. Makam Raja Kotagede

Kompleks Makam Raja-raja Mataram, Kotagede, Yogyakarta, Rabu (21/10/2020). Di sini terdapat makam Raja Pajang, Sultan Hadiwijaya, Ki Ageng Pemanahan, Raja Mataram Islam pertama, Panembahan Senopati, dan makam Sultan Hamengku Buwono II.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Kompleks Makam Raja-raja Mataram, Kotagede, Yogyakarta, Rabu (21/10/2020). Di sini terdapat makam Raja Pajang, Sultan Hadiwijaya, Ki Ageng Pemanahan, Raja Mataram Islam pertama, Panembahan Senopati, dan makam Sultan Hamengku Buwono II.

Pada abdi dalem juru kunci (Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta) di Makam Raja-raja Mataram di Kotagede akan menggelar tradisi Jenang Suran pada Malam Satu Suro.

Masyarakat lebih sering menyebut tradisi tersebut dengan sebutan jenang panggul.

Tradisi Jenang Suran dilakukan di Pelataran Kompleks Makam Raja-raja di Kotagede di Jagalan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul.

Prosesi tradisi tersebut berupa arak-arakan ubo rampe yang terdiri dari jenang suran, tumpeng nasi kuning, sayur kari kubis, dan ingkung ayam kampung.

Tahap selanjutnya adalah berdoa di depan pintu gerbang utama makam Panembahan Senopati.

Pada akhir ritual, para abdi dalem akan membagikan jenang surang kepada masyarakat yang mengikuti prosesi dari awal hingga akhir.

4. Pantai Baron

Warga Pantai Baron, Gunungkidul, Menggelar Tradisi Labuhan Untuk Ucapan Syukur  kepada Tuhan dan Menyambut Tahun Baru Hijriah Senin (10/9/2018)Kompas.com/Markus Yuwono Warga Pantai Baron, Gunungkidul, Menggelar Tradisi Labuhan Untuk Ucapan Syukur kepada Tuhan dan Menyambut Tahun Baru Hijriah Senin (10/9/2018)

Pantai Baron melakukan tradisi sedekah laut Satu Suro.

Upacara adat tersebut diikuti oleh masyarakat sekitar yang mencari rezeki di pantai.

Sesaji makanan dan gunungan yang berisi hasil bumi diangkut oleh masyarakat yang berpakaian tradisional ke tepi pantai.

Selain itu ada ayam berwarna hitam dan kepala kambing yang disiapkan untuk di larung.

Baca juga: Mubeng Beteng, Tradisi Malam 1 Suro Keraton Yogyakarta

Tiba di tepi pantai, para sesepuh masyarakat sekitar membuka ritual dengan doa serta menaburkan bunga dan beberapa sesaji.

Empat gunungan dinaikkan ke atas kapal nelayan untuk di bawa ke tengah laut.

Tradisi tersebut juga dilakukan di Pantai Kukup.

Tradisi Sedekah Laut ini mampu menarik wisatawan untuk melihat secara langsung.

5. Pantai Goa Cemara

Perayaan Satu Suro di Pantai Goa Cemara, Bantul, Yogyakarta.Dok. bantulpedia.bantulkab.go.id Perayaan Satu Suro di Pantai Goa Cemara, Bantul, Yogyakarta.

Masyarakat sekitar Pantai Goa Cemara yang terletak di Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, juga melakukan labuhan pada Satu Suro.

Para peserta melakukan kirap dengan pakain tradisional diiringi alat musik. Beragam ubo rambe dan gunungan yang berisi hasil bumi ikut diarak.

Tradisi ini memiliki keunikan berupa miniatur kambing hitam dengan cincin di bagian perutnya.

Saat arak-arakan tiba di tepi Pantai Goa Cemara, miniatur kambing dan sebagian ubo rampe di larung ke laut.

Adapun gunungan berisi hasil bui menjadi diperebutan masyaralat dan wisatawan.

Suasana semakin meriah karena setelahnya ada pertunjukan kesenian rakyat, berupa jatilan, campur sari, senam, dan lain sebagainya.

Sumber:

budaya.jogjaprov.go.id

www.kompas.com  (Penulis Widya Lestari Ningsih) 

jogjaprov.go.id

yogyakarta.kompas.com (Editor: Puspasari Setyaningrum)

www.kompas.com (Penulis: Yulisha Kirani Rizkya Pengestuti| Editor: Widya Lestari Ningsih)

jogjaprov.go.id

bantulpedia.bantulkab.go.id

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Masuk Kerja, Anggota Polres Gunungkidul Dipecat

Tak Masuk Kerja, Anggota Polres Gunungkidul Dipecat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Petir

Yogyakarta
Kakek di Boyolali Diduga Tewas Bakar Diri, Polisi Temukan Botol Bekas Isi Bensin

Kakek di Boyolali Diduga Tewas Bakar Diri, Polisi Temukan Botol Bekas Isi Bensin

Yogyakarta
TPA Ilegal Ditemukan di Bantul, Sampahnya Diduga dari Kota Yogyakarta

TPA Ilegal Ditemukan di Bantul, Sampahnya Diduga dari Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Jalan Supit Urang Solo, Lorong Jebakan yang Melindungi Keraton Kasunanan Surakarta

Jalan Supit Urang Solo, Lorong Jebakan yang Melindungi Keraton Kasunanan Surakarta

Yogyakarta
Kejari Gunungkidul Segel Lokasi Penambangan yang Diduga Gunakan Tanah Kas Desa

Kejari Gunungkidul Segel Lokasi Penambangan yang Diduga Gunakan Tanah Kas Desa

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Sleman Tertangkap Saat Melakukan Aksi Kedua

Pelaku Pelecehan Payudara di Sleman Tertangkap Saat Melakukan Aksi Kedua

Yogyakarta
37 SMP Negeri di Gunungkidul Kekurangan Murid, Disdik Sebut Program KB Berhasil

37 SMP Negeri di Gunungkidul Kekurangan Murid, Disdik Sebut Program KB Berhasil

Yogyakarta
ORI Temukan Dugaan Kecurangan PPDB di SMAN Kota Yogyakarta

ORI Temukan Dugaan Kecurangan PPDB di SMAN Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Jadwal KA Prameks Juli 2024 Rute Yogyakarta-Kutoarjo PP

Jadwal KA Prameks Juli 2024 Rute Yogyakarta-Kutoarjo PP

Yogyakarta
Air Terjun Lepo di Bantul: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Air Terjun Lepo di Bantul: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Yogyakarta
Angka Kemiskinan di DIY Tinggi, Ketua DPRD: Jauh Membaik

Angka Kemiskinan di DIY Tinggi, Ketua DPRD: Jauh Membaik

Yogyakarta
Cerita Briptu Dhinar Hasilkan Cuan dari Jualan Poster, Pesanan hingga Luar Negeri

Cerita Briptu Dhinar Hasilkan Cuan dari Jualan Poster, Pesanan hingga Luar Negeri

Yogyakarta
Soal Kompos Bercampur Sampah, Pemkot Yogyakarta Sebut Ada Miskomunikasi

Soal Kompos Bercampur Sampah, Pemkot Yogyakarta Sebut Ada Miskomunikasi

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com