Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Briptu Dhinar Hasilkan Cuan dari Jualan Poster, Pesanan hingga Luar Negeri

Kompas.com, 3 Juli 2024, 17:00 WIB
Labib Zamani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Seorang anggota Kepolisian Resor (Polres) Klaten, Brigadir Polisi Satu (Briptu) Dhinar Saputra (28) tidak menyangka poster frame block buatannya diminati banyak orang.

Para pembeli poster berukuran 30×40 sentimeter itu tidak hanya dari dalam negeri. Tetapi juga ada dari luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura.

Dhinar menceritakan awal mula dirinya menggeluti bisnis sampingan di luar tugas kepolisian.

Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Pembunuhan Siswi SMK di Mesuji

Sebelum menjadi anggota polisi, Dhinar sudah memiliki hobi desain secara otodidak mulai SMA. Keahliannya itu semakin terasah setelah masuk kuliah.

"Awal mulanya dulu itu saya suka desain grafis. Sebelum saya (jadi) polisi sudah ngotak atik desain grafis. Dulu tahun 2014 sebelum masuk polisi saya pernah kuliah di Amikom Jogja," kata Dhinar kepada Kompas.com di Klaten, Jawa Tengah, Rabu (3/7/2024).

Warga Kecamatan Manisrenggo, Klaten ini hanya kuliah selama dua semester di Amikom Yogyakarta. Dia kemudian mendaftar sekolah Bintara Polri.

Setelah selesai pendidikan, Dhinar mendapat tugas pertamanya di Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah, Semarang. Dhinar terus mengasah hobi dan kemampuannya di bidang desain.

Meski sudah diterima sebagai anggota polisi, Dhinar kembali kuliah untuk yang kedua kalinya dengan mengambil jurusan desain komunikasi visual (DKV) di Semarang.

Dhinar mencoba menjual desain ilustrasi viktor digital hasil karyanya secara online di e-commerce luar negeri dan mendapat respons positif di pasar online shop.

"Dulu pertama jualan desain viktor saya jual di ecommerce luar negeri dan responsnya bagus. Terus beberapa tahun saya mencoba lagi jualan yang produk nyata (poster frame block) tidak digital lagi," jelas pemuda kelahiran 1995.

Dhinar lagi-lagi tidak menyelesaikan kuliahnya karena pindah tugas ke bagian Humas Polres Klaten. Dhinar mulai bertugas di Polres Klaten tahun 2021. Dhinar kemudian mencoba menjual poster frame block secara online.

"Saya memulai lagi 2024 awal. Saya coba beli sedikit 10 frame, lama-lama banyak pesanan," kata Dhinar.

Dhinar menyampaikan, setiap hari selalu mendapat pesanan poster. Rata-rata pesanan poster sampai 30 frame. Adapun harganya mulai dari Rp 55.000 hingga Rp 60.000 per poster.

Baca juga: Cerita Awan, Anak Petani di Bantul Kuliah Gratis di UGM, Berawal dari Merawat Sapi

Pesanan poster datang tidak hanya kalangan perorangan, tetapi ada dari tempat usaha misalnya cafe. Mereka ada dari Sumatera, Kalimantan, Bali dan berbagai daerah di Indonesia.

Dhinar mengaku, omzet dari penjualan poster frame block mencapai puluhan juta rupiah setiap bulan.

Dhinar menerangkan, bisnis poster frame block tidak mengganggu tugasnya sebagai polisi. Pesanan poster dari para pelanggan dia kerjakan setelah pulang dinas.

"Kalau bulanan pesanan sampai 400 frame. Saya dibantu sama adik dan kakak ipar di rumah," jelas Dhinar.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau