KLATEN, KOMPAS.com - Seorang anggota Kepolisian Resor (Polres) Klaten, Brigadir Polisi Satu (Briptu) Dhinar Saputra (28) tidak menyangka poster frame block buatannya diminati banyak orang.
Para pembeli poster berukuran 30×40 sentimeter itu tidak hanya dari dalam negeri. Tetapi juga ada dari luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura.
Dhinar menceritakan awal mula dirinya menggeluti bisnis sampingan di luar tugas kepolisian.
Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Pembunuhan Siswi SMK di Mesuji
Sebelum menjadi anggota polisi, Dhinar sudah memiliki hobi desain secara otodidak mulai SMA. Keahliannya itu semakin terasah setelah masuk kuliah.
"Awal mulanya dulu itu saya suka desain grafis. Sebelum saya (jadi) polisi sudah ngotak atik desain grafis. Dulu tahun 2014 sebelum masuk polisi saya pernah kuliah di Amikom Jogja," kata Dhinar kepada Kompas.com di Klaten, Jawa Tengah, Rabu (3/7/2024).
Warga Kecamatan Manisrenggo, Klaten ini hanya kuliah selama dua semester di Amikom Yogyakarta. Dia kemudian mendaftar sekolah Bintara Polri.
Setelah selesai pendidikan, Dhinar mendapat tugas pertamanya di Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah, Semarang. Dhinar terus mengasah hobi dan kemampuannya di bidang desain.
Meski sudah diterima sebagai anggota polisi, Dhinar kembali kuliah untuk yang kedua kalinya dengan mengambil jurusan desain komunikasi visual (DKV) di Semarang.
Dhinar mencoba menjual desain ilustrasi viktor digital hasil karyanya secara online di e-commerce luar negeri dan mendapat respons positif di pasar online shop.
"Dulu pertama jualan desain viktor saya jual di ecommerce luar negeri dan responsnya bagus. Terus beberapa tahun saya mencoba lagi jualan yang produk nyata (poster frame block) tidak digital lagi," jelas pemuda kelahiran 1995.
Dhinar lagi-lagi tidak menyelesaikan kuliahnya karena pindah tugas ke bagian Humas Polres Klaten. Dhinar mulai bertugas di Polres Klaten tahun 2021. Dhinar kemudian mencoba menjual poster frame block secara online.
"Saya memulai lagi 2024 awal. Saya coba beli sedikit 10 frame, lama-lama banyak pesanan," kata Dhinar.
Dhinar menyampaikan, setiap hari selalu mendapat pesanan poster. Rata-rata pesanan poster sampai 30 frame. Adapun harganya mulai dari Rp 55.000 hingga Rp 60.000 per poster.
Baca juga: Cerita Awan, Anak Petani di Bantul Kuliah Gratis di UGM, Berawal dari Merawat Sapi
Pesanan poster datang tidak hanya kalangan perorangan, tetapi ada dari tempat usaha misalnya cafe. Mereka ada dari Sumatera, Kalimantan, Bali dan berbagai daerah di Indonesia.
Dhinar mengaku, omzet dari penjualan poster frame block mencapai puluhan juta rupiah setiap bulan.
Dhinar menerangkan, bisnis poster frame block tidak mengganggu tugasnya sebagai polisi. Pesanan poster dari para pelanggan dia kerjakan setelah pulang dinas.
"Kalau bulanan pesanan sampai 400 frame. Saya dibantu sama adik dan kakak ipar di rumah," jelas Dhinar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.