Sebaliknya, jika mereka tidak mau melakukan pementasan barang sekejap saja di tempat itu, maka ledhek keliling mereka menjadi tidak laku.
Selanjutnya, warga juga masih mempercayai kehadiran Kyai dan Nyai Regol pada sebuah pertunjukan kesenian tradisional semacam wayang kulit, ledhek, ketoprak, dan lain-lain.
Sekalipun keduanya telah meninggal, namun warga percaya kehadiran Kyai dan Nyai Regol akan ditandai oleh sebuah pertanda khusus.
Hal ini bisa dilihat jika ada warga setempat menghelat pertunjukkan wayang kulit atau ketoprak, maka umumnya dusun tersebut akan dilanda hujan sebelum pertunjukan dimulai.
Apabila menjelang pertunjukan kesenian tradisional itu dimulai hujan pun berhenti, maka menurut kepercayaan setempat hal ini menjadi pertanda bahwa roh Kyai dan Nyai Regol hadir atau merestui pertunjukan tersebut.
Sumber:
margomulyosid.slemankab.go.id
facebook.com/PaniradyaKaistimewanDIY