Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan Tanggapi Santai soal Ade Armando Singgung Politik Dinasti di Yogyakarta

Kompas.com - 04/12/2023, 09:48 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ramai di media sosial pernyataan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando yang menyinggung Yogyakarta mempraktikkan politik dinasti.

Pernyataan Ade ini ditanggapi santai oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X. Menurut Sultan, siapapun boleh berkomentar.

"Ya gini ya, komentar boleh, wong komentar kok enggak boleh. Boleh saja," ujar Sultan, saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, DIY, Senin (4/12/2023).

Namun, selain merespons dengan santai, Sultan juga menjelaskan bahwa model pemerintahan di DIY sudah sesuai dengan konstitusi yang ada di Indonesia, yakni UUD 1945 BAB VI Pemerintahan Daerah Pasal 18B ayat (1), yang berbunyi Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang.

Baca juga: Jelang Kampanye, Sultan Minta Hindari Materi yang Memicu Benturan Masyarakat

"Bunyi undang-undang keistimewaan itu juga mengamanahkan Gubernur Sultan dan wakil Gubernur Pakualam. Ya melaksanakan itu saja," kata Sultan.

Soal politik dinasti, menurut Sultan, tergantung dari mana masyarakat melihatnya. Namun, yang terpenting adalah Sultan telah melaksanakan Undang-Undang yang berlaku.

"Ya kan, dinasti atau tidak ya terserah dari sisi mana masyarakat melihatnya yang penting bagi kita di DIY. DIY itu daerah istimewa diakui keistimewaanya dari asal usulnya dan menghargai sejarah itu. Itu saja bunyi UU Keistimewaanya itu," beber Sultan.

"Tapi, kok kalimat dinasti atau tidak di situ juga enggak ada (Undang-Undang). Yang penting kita bagian dari republik dan melaksanakan keputusan undang-undang yang ada. Kan gitu saja," imbuh Sultan.

Untuk diketahui pada Sabtu (2/12/2023) Ade Armando mengunggah video di media sosial yang menanggapi demonstrasi yang dilakukan oleh beberapa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

"Aliansi mahasiswa di Jogja, di video pendeknya tampil BEM UI, tampil BEM UGM. Di video pendeknya mereka menggunakan kaos republik rasa kerajaan, ini ironis sekali mereka berada di wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti," kata dia.

Ade Armando sendiri telah menyampaikan permintaan maaf lewat platform X terkait video politik dinasti miliknya itu bila telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan di DIY.

Dia menyebut, pernyataannya soal politik dinasti itu merupakan pandangan pribadinya, bukan sikap dari PSI. 

Baca juga: Gempa M 7,4 Terjadi di Melonguane, Sulawesi Utara

Atas pernyataan Ade Armando ini menimbulkan reaksi bagi masyarakat Yogyakarta yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Sinambungan Keistimewaan (PAMAN USMAN) berencana mendatangi kantor PSI DIY.

Dalam undangan yang dibagikan melalui pesan singkat ini Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Sinambungan Keistimewaan (PAMAN USMAN) akan mendatangi Kantor DPW PSI DIY pada hari Senin 4 Desember 2023.

Titik kumpul parkiran belakang Pasar Bringharjo jam 12.00. Dresscode nuansa adat Jogja.

PAMAN USMAN mengecam keras pernyataan Ade Armando sebagai tindakan yang tidak memiliki dasar sejarah dan hukum serta memanipulasi fakta-fakta hukum terkait kedudukan Keistimewaan DIY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Sunaryanta: Gunungkidul Bukan Tempat Pembuangan Sampah

Bupati Sunaryanta: Gunungkidul Bukan Tempat Pembuangan Sampah

Yogyakarta
DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Senilai Rp 23 Miliar Ditangkap

DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Senilai Rp 23 Miliar Ditangkap

Yogyakarta
Bangkai Penyu Terdampar di Pantai Glagah, Ada Luka di Kaki dan Mulut

Bangkai Penyu Terdampar di Pantai Glagah, Ada Luka di Kaki dan Mulut

Yogyakarta
Update Tawuran Pelajar di Yogyakarta, 6 Dikembalikan ke Orangtua, Satu Diproses Hukum

Update Tawuran Pelajar di Yogyakarta, 6 Dikembalikan ke Orangtua, Satu Diproses Hukum

Yogyakarta
Pilkada Yogyakarta 2024 Dipastikan Tanpa Calon Independen

Pilkada Yogyakarta 2024 Dipastikan Tanpa Calon Independen

Yogyakarta
Disdikpora Kota Yogyakarta Keluarkan 'SOP Study Tour', Apa Saja Isinya?

Disdikpora Kota Yogyakarta Keluarkan "SOP Study Tour", Apa Saja Isinya?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Bayi Laki-laki Ditemukan di Area Persawahan Sleman, Ketahuan Saat Motor Warga Mogok

Bayi Laki-laki Ditemukan di Area Persawahan Sleman, Ketahuan Saat Motor Warga Mogok

Yogyakarta
Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Yogyakarta
Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Yogyakarta
Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Yogyakarta
Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Yogyakarta
7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

Yogyakarta
Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com