Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemis Pura-pura Lumpuh di Yogyakarta, Sosiolog UGM: Orang Dermawan Dimanfaatkan

Kompas.com - 11/07/2023, 18:32 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Video pengemis di Jalan Pasar Kembang (Sarkem) Kota Yogyakarta, beberapa waktu lalu karena berpura-pura lumpuh menjadi viral.

Sebelum viralnya pengemis tersebut, Satpol PP DIY pernah mendapati pengemis yang beroperasi di Yogyakarta memiliki buku rekening Rp 48 juta di bank.

Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Derajat Sulistyo Widhyarto mengatakan, fenomena pengemis itu sangat sosiologis.

"Maksud saya sangat sosiologis itu bahwa masyarakat kita itu masyarakat dengan tingkat kedermawanan tinggi dan memiliki nilai-nilai agamis yang kuat. Semua agama menyarankan suka berderma, suka menolong orang," ujar Derajat, saat dihubungi, pada Senin (11/7/2023).

Baca juga: Polsek Gedongtengen Yogya Amankan Pengemis Pura-pura Lumpuh yang Videonya Viral

Derajat menyampaikan, nilai-nilai kedermawanan, suka menolong, itu terkadang dimanfaatkan orang.

Salah satu yang memanfaatkan adalah orang-orang yang tidak mempunyai etos kerja kompetitif.

"Salah satunya itu mereka yang meminta-minta, mengemis. Nah, karena orang kita ini suka membantu, suka memberi, suka dermawan, maka mereka dimanfaatkan oleh orang-orang yang mempunyai karakter meminta-minta tadi, atau etos kompetitifnya rendah lah, tidak mau berusaha lebih," urai dia.

Fenomena pengemis, lanjut Derajat, tidak hanya di Indonesia. Namun, juga ada di negara-negara lainya.

Baca juga: Cerita Satpol PP Yogyakarta Tangkap Pengemis Tajir, Rekeningnya Rp 48 Juta dari Seminggu Mengemis

"Artinya sebenarnya mereka mampu, pengemis itu mampu dia. Cuma yang bermasalah itu cara berfikir konstruksinya, oh ternyata kalau saya meminta-minta orang ngasih duit. Jadi, dia mengkonstruksi dirinya menjadi orang yang lemah," tutur dia.

Derajat menuturkan, penanganan secara formal mulai dari pembinaan kemudian membawa ke panti sosial sudah sering dilakukan.

Namun, langkah itu tidak menyelasaikan masalah fenomena pengemis.

Derajat mengatakan, ada lagi dimensi sisi sosiologis, yaitu memaksa para pengemis menjadi bagian dari lingkungan yang kompetitif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com