Pada awal pembuatannya, Taman Sari juga dilengkapi dengan kebun buah dan bunga. Namun saat ini area kebun tersebut telah menjadi perkampungan penduduk.
Saat ini, Taman Sari menjadi salah satu objek wisata di Yogyakarta.
Harga tiket Taman Sari sebesar Rp 5.000 untuk wisatawan domestik, dan Rp 15.000 untuk wisatawan mancanegara.
Benteng Vredeburg adalah salah satu peninggalan sejarah sejak pemerintahan kolonial Belanda masuk ke Yogyakarta.
Pembangunan Benteng Vredeburg tidak terlepas dari lahirnya Kesultanan Yogyakarta. Setelah keraton dibangun dan ditempati, Keraton Yogyakarta menunjukkan kemajuan yang pesat.
Kondisi tersebut membuat pihak Belanda khawatir. Belanda kemudian mengusulkan kepada sultan untuk dizinkan membangun benteng dekat kraton.
Pembangunan benteng dengan dalih supaya Belanda mudah menjaga keraton dan sekitarnya, namun dibalik dalih tersebut Belanda mempunyai maksud sendiri.
Tujuannya supaya Belanda mudah mengontrol segala perkembangan yang terjadi di keraton.
Benteng Vredeburg berjarak sekitar 750 meter dari Keraton Yogyakarta ke arah utara.
Ada sejumlah peristiwa yang terjadi di tempat sejarah ini.
Bentang Vredeburg pernah dikuasi Inggris di bawah penguasaan John Crawfurd atas perintah Gubernur Jendral Thomas Stamford Raffles, saat penguasaan Inggris pada tahun 1811-1816.
Pada saat Jepang menguasai Yogyakarta pada tanggal 5 Maret 1942, benteng tersebut diambil alih oleh tentara Jepang.
Sejumlah bangunan Benteng Vredeburg digunakan sebagai tempat tawanan orang Balanda dan orang Indonesia yang melawan Jepang. Benteng juga digunakan sebagai markas Kempetei dan gudang amunisi tentara Jepang.
Baca juga: Benteng Vredeburg: Lokasi, Sejarah, dan Fungsinya di Masa Lalu
Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945, benteng dikuasai oleh instansi militer Republik Indonesia.
Pada Agresi Militer Belanda II pada 19 Desember 1948, benteng dikuasi Belanda dari tahun 1948 hingga 1949. Benteng digunakan untuk markas tentara IV G (Informatie Voor Geheimen), Dinas Rahasia Belanda.
Bentang juga digunakan untuk menyimpan perbekalan dan peralatan tempur Belanda. Sehingga pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, benteng menjadi sasaran serangan pasukan TNI.
Berdasarkan SK Mendikbud No 0475/0/1992 tanggal 23 November 1992, Benteng Vredeburg menjadi Museum Perjuangan Nasional dengan nama Museum Benteng Vredeburg.
Letak Situs Warung di Jalan Veteran No 77, Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Situs Warungboto merupakan situs bersejarah pada abad ke-18.
Dahulu, situs Warungboto adalah pesanggrahan raja dan keluarga, yang dibangun oleh Sultan Hamangku Buwono II sejak menjadi seorang pangeran yang bernama Pangeran Rejakusuma.
Pesanggrahan tersebut dilengkapi dengan kolam pemandian, tempat untuk bebersih keluarga kerajaan, dan mata air atau tuk.
Air dari mata air ditampung di dalam kolam yang sebagai sarana pemandian raja dan keluarga.
Saat ini, air dari mata air tidak mengalir yang mengakibatkan kolam menjadi kering.
Dalam bangunan tersebut juga terdapat mikhrab sebagai tempat sholat dan bangunan tinggi semacam gardu pandang untuk mengintai musuh.