YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta meminta masyarakat waspadai bencana gempa bumi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Yogyakarta Budi Purwono mengatakan, saat memasuki musim panas seperti saat ini banyak masyarakat Kota Yogyakarta yang membangun rumah.
Dia meminta kepada masyarakat saat membangun rumah juga memperhitungkan gempa bumi, mengingat Indonesia rawan bencana gempa bumi.
Baca juga: Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker
"Kami berharap bangunan-bangunan yang dibangun memperhatikan risiko ancaman gempa bumi," ujarnya, Jumat (10/5/2024).
"Biasanya musim seperti ini banyak orang yang membangun rumah," imbuhnya.
Dia menambahkan, gempa bumi memiliki siklus berulang walaupun rentang waktu siklus gempa bumi memiliki rentang yang panjang. Namun, hal ini perlu diperhatikan masyarakat.
"Secara siklus memang berulang. Dalam kajian gempa yang besar di 1940an, kemudian 1867 setelah era Diponegoro yang pasti 70 tahunan sekali kita mengalami pergerakan gempa bumi," kata dia.
Menurut dia, dampak dari siklus gempa bumi juga berbeda tiap siklusnya.
"Tentu dampaknya berbeda dari 70 tahun lalu. Ancamannya sama dampaknya berbeda (karena perkambangan bangunan)," ujar dia.
Baca juga: Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir
Budi menyampaikan bahwa rumah adalah salah satu bentuk investasi sehingga perlu membangun rumah tahan gempa si Kota Yogyakarta, mengingat gempa bumi menjadi salah satu ancaman bencana di Kota Yogyakarta.
"Rumah investasi masa depan, wajib memperingatkan anak cucu kita untuk membuat rumah yang tahan gempa," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.