Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Vredeburg: Lokasi, Sejarah, dan Fungsinya di Masa Lalu

Kompas.com - 12/01/2022, 16:30 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Jejak-jejak pemerintahan Hindia Belanda di Nusantara salah satunya dapat dilihat dari berbagai benteng yang masih berdiri di sejumlah daerah.

Salah satunya benteng yang ada di Kota Yogyakarta yang bernama Benteng Vredeburg.

Benteng ini dulunya bernama Rustenburg. Pembangunan benteng dilakukan selama periode tahun 1765-1790, saat VOC masih berkuasa.

Pembangunan Benteng Rustenberg atau Vredeburg oleh VOC ini dimaksudkan untuk mengawasi aktivitas Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Saat ini, Benteng Vredeburg sudah tercatat sebagai cagar budaya dan beralih fungsi sebagai museum yang bisa dikunjungi oleh masyarakat.

Baca juga: Sejarah Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Berdiri Kokoh sejak 1760

Lokasi Benteng Vredeburg

Titik Nol Kilometer Yogyakarta.wikipedia.org Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
Benteng Vredeburg dibangun di atas lahan milik Sultan Ngayogyakarta Hadiningrat. Pembangunan dilakukan dengan pengawasan langsung dari Gubernur Pantai Utara Jawa, Nicolaas Harting.

Saat ini, Benteng Vredeburg berlokasi di Kawasan Nol Kilometer (Nol KM). Kawasan ini merupakan pusat Kota Yogyakarta, dan menjadi titik temu dari arah Maliboro dan Alun-alun Utara.

Benteng Vredeburg di kelilingi oleh bangunan-bangunan kuno peninggalan Belanda, seperti Gedung Agung, Gereja Ngejaman (GPIB Margamulya), Senisono yang menyatu dengan Gedung Agung.

Kemudian juga ada Kantor BNI 1946, Kantor Bank Indonesia, hingga Gedung Societeit Militaire yang dulunya merupakan tempat berkumpulnya serdadu Belanda.

Adapun Gedung Societeit Militaire saat ini masuk dalam kawasan Kompleks Taman Budaya Yogyakarta (TBY).

Baca juga: Operasi Raksasa di Taman Budaya Yogyakarta

Sejarah Benteng Vredeburg

Meski dibangun di atas lahan milik Kesultanan, namun pengelolaan bangunan Benteng Vredeburg sepenuhnya dikendalikan oleh VOC.

Awalnya benteng ini berukuran kecil. Namun lambat laun benteng terus diperluas, hingga menjadi pusat administrasi militer VOC.

Pada perjalanannya, pengelolaan benteng sempat berpindah dari satu instansi ke instansi lain. Setelah VOC bubar pada awal tahun 1800-an, penguasaan benteng diambil alih oleh perwakilan Kerajaan Belanda di Jawa.

Perwakilan Kerajaan Belanda ini disebut dengan Bataafsche Republiek. Ini merupakan instansi pemerintahan saat Belanda dikuasai oleh Napoleon Bonaparte dari Prancis.

Berikutnya, Benteng Vredeburg dikuasai oleh Koninklijk Holland (Kerajaan Belanda) melalui Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels pada periode 1807-1811.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Yogyakarta
Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Yogyakarta
PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

Yogyakarta
PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

Yogyakarta
Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

Yogyakarta
Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Yogyakarta
Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Yogyakarta
Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Yogyakarta
Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com