KOMPAS.com - Kompleks Makam Raja Kotagede atau Pasarean Hastana Kitha Ageng adalah kompleks makam bagi raja-raja Mataram Islam pertama beserta para kerabatnya yang dibangun oleh Panembahan Senopati.
Kompleks makam ini berada di sebelah barat Masjid Agung Kotagede yang konon dulunya merupakan tempat yang menjadi cikal bakal keberadaan Kerajaan Mataram Islam.
Baca juga: Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri: Sejarah dan Daftar Nama Raja yang Dimakamkan
Lokasi Makam Raja Kotagede ini masuk dalam wilayah Dusun Sayangan, Jagalan, Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Di dalam kompleks makam tersebut disemayamkan beberapa tokoh-tokoh penting dan juga Raja-Raja Mataram Islam pada awal periode berdirinya kerajaan ini.
Baca juga: Mengenal Astana Girilayu, Kompleks Makam Raja Keraton Puro Mangkunegaran
Komplek Makam Raja Kotagede dikelilingi oleh tembok batu bata, dengan tembok bagian timur menjadi satu dengan tembok Masjid Agung Kotagede.
Untuk mengaksesnya, pintu masuk ke area pemakaman berada di bagian selatan dari halaman masjid.
Baca juga: Jelajah Makam Raja di Kotagede Yogyakarta
Sampai saat ini, Makam Raja Kotagede atau Pasarean Hastana Kitha Ageng masih menarik masyarakat untuk datang dan berziarah terutama pada hari-hari tertentu.
Sejarah keberadaan Kompleks Makam Raja Kotagede tidak dapat dilepaskan dari berdirinya kerajaan Mataram Islam dan sosok Panembahan Senopati.
Dilansir dari laman Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Panembahan Senopati memiliki nama asli Danang Sutowijoyo juga dikenal sebagai Sutawijaya.
Beliau merupakan putra dari Ki Gede Pemanahan, sosok yang telah berhasil membantu Jaka Tingkir (Sultan Hadiwijaya) untuk membunuh Arya Penangsang.
Atas jasanya, Ki Ageng Pemanahan mendapat hadiah berupa Alas Mentaok sebagai tanah perdikan.
Selanjutnya, Ki Ageng Pemanahan bersama dengan keluarga dan pengikutnya berpindah ke Alas Mentaok dan membangun desa kecil di hutan tersebut.
Pada masa kepemimpinan Ki Ageng Pemanahan, status wilayah ini hanyalah sebuah kadipaten di Kerajaan Pajang.
Setelah Ki Ageng Pemanahan wafat, Sutawijaya diberi hak oleh Pangeran Benowo untuk melepaskan diri dari kerajaan Pajang dan mendirikan kerajaan Mataram Islam.
Sutawijaya lalu mengangkat dirinya menjadi sultan pertama Kerajaan Mataram Islam dengan gelar Panembahan Senopati.