Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Kubah Lava? Ini Salah Satu Keunikan dari Gunung Merapi

Kompas.com - 09/03/2023, 19:54 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta dikenal memiliki karakter gunung dengan kubah lava yang unik.

Tak hanya satu, Gunung Merapi memiliki dua kubah lava setelah ditemukan fenomena munculnya kubah lava baru pada 2021.

Baca juga: Mengenang Mbah Maridjan, Sang Juru Kunci Gunung Merapi

Dilansir dari laman Badan Geologi, Gunung Merapi yang memasuki masa erupsi efusif pada 4 Januari 2021 memiliki aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, pembentukan awan panas dan guguran lava.

Berbeda dengan erupsi-erupsi efusif sebelumnya, sejak erupsi tahun 2021 Gunung Merapi memiliki 2 pusat erupsi yaitu di kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah.

Baca juga: Gunung Merapi: Lokasi, Sejarah Letusan, Mitos, dan Jalur Pendakian

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com (6/2/2021), Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyebut bahwa kubah lava pertama berada di barat daya Gunung Merapi, yakni di atas lava 1997.

Sedangkan kubah lava yang baru muncul diketahui berada di tengah kawah Gunung Merapi dan mulai terlihat pertumbuhannya sejak 4 Februari 2021.

"Baru kali ini dalam sejarah Gunung Merapi mempunyai dua kubah lava," ujar Hanik dalam siaran informasi BPPTKG "Aktivitas Gunung Merapi Terkini" yang dilakukan secara daring, Jumat (5/2/2021).

Baca juga: Sejarah Letusan Gunung Merapi

Apa Itu Kubah Lava?

Dikutip dari laman magma.esdm.go.id, kubah lava adalah tonjolan berbentuk gundukan melingkar yang dihasilkan dari erupsi ekstrusi lambat lava kental dari gunung api.

Adapun erupsi yang membentuk kubah lava memang sering terjadi, terutama di pengaturan batas lempeng konvergen.

Sekitar 6 persen erupsi efusif di bumi akan membentuk fenomena kubah lava.

Bentuk kubah yang khas ini dikaitkan dengan viskositas tinggi yang menghambat lava mengalir sangat jauh.

Viskositas tinggi ini dapat diperoleh dengan dua keadaan di dapur magma, yaitu kandungan atau kadar silika yang tinggi dalam magma, atau dengan degassing magma cair.

Sementara Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menjelaskan bahwa sebutan kubah lava berasal dari fenomena magma yang mengalir di permukaan mengalami pengurangan tekanan dan suhu sehingga membeku membentuk suatu bentuk seperti kubah.

Adapun menurut ahli vulkanologi sekaligus mantan Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Surono, lava yang keluar dari kepundan gunung keluar ke permukaan dalam kawah, mendingin sebagian atau seluruhnya dan membeku sehingga membentuk gundukan yang disebut kubah lava.

Fenomena kubah lava ditemukan pada beberapa gunung api aktif, termasuk Gunung Merapi.

Pemandangan Gunung Merapi dari Plunyon Kalikuning, Sleman, Yogyakarta.SHUTTERSTOCK/SIJE18 Pemandangan Gunung Merapi dari Plunyon Kalikuning, Sleman, Yogyakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

UPDATE Korban Tewas Kecelakaan di Bawen Bertambah Jadi 4, Luka Berat 7 Orang

UPDATE Korban Tewas Kecelakaan di Bawen Bertambah Jadi 4, Luka Berat 7 Orang

Yogyakarta
Kecelakaan di Exit Tol Bawen Semarang, Polisi Amankan Sopir dan Kernet Truk

Kecelakaan di Exit Tol Bawen Semarang, Polisi Amankan Sopir dan Kernet Truk

Yogyakarta
Polisi Sebut Kecelakaan di Pertigaan Exit Tol Bawen Dipicu Truk yang Alami Rem Blong

Polisi Sebut Kecelakaan di Pertigaan Exit Tol Bawen Dipicu Truk yang Alami Rem Blong

Yogyakarta
PSI Sebut Komunikasi dengan Kaesang Sudah Terjalin Lama

PSI Sebut Komunikasi dengan Kaesang Sudah Terjalin Lama

Yogyakarta
250 Pohon di Ringroad Sleman Ditebang Jelang Pembangunan Tol Jogja-Solo

250 Pohon di Ringroad Sleman Ditebang Jelang Pembangunan Tol Jogja-Solo

Yogyakarta
UPDATE Kecelakaan Maut di Pertigaan Exit Tol Bawen, 3 Meninggal, 13 Kendaraan Rusak

UPDATE Kecelakaan Maut di Pertigaan Exit Tol Bawen, 3 Meninggal, 13 Kendaraan Rusak

Yogyakarta
Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen Semarang, Truk Tabrak Sejumlah Kendaraan

Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen Semarang, Truk Tabrak Sejumlah Kendaraan

Yogyakarta
Kaesang Bicara soal Kemungkinan Maju Pilkada Depok Usai Gabung PSI

Kaesang Bicara soal Kemungkinan Maju Pilkada Depok Usai Gabung PSI

Yogyakarta
Kaesang Pilih Terima KTA PSI di Rumah Jokowi, Ini Alasannya

Kaesang Pilih Terima KTA PSI di Rumah Jokowi, Ini Alasannya

Yogyakarta
Cerita di Balik Video Viral Polisi 'Simbah Nikah', Panut: Kalau Jodoh, Akan Kembali Lagi

Cerita di Balik Video Viral Polisi "Simbah Nikah", Panut: Kalau Jodoh, Akan Kembali Lagi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 23 September 2023: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 23 September 2023: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Gunung Merapi Keluarkan 148 Kali Guguran Lava Selama Sepekan, Suaranya Terdengar di Pos Babadan

Gunung Merapi Keluarkan 148 Kali Guguran Lava Selama Sepekan, Suaranya Terdengar di Pos Babadan

Yogyakarta
Dugaan Keracunan, Dinkes Gunungkidul Tunggu Hasil Uji Laboratorium Makanan

Dugaan Keracunan, Dinkes Gunungkidul Tunggu Hasil Uji Laboratorium Makanan

Yogyakarta
Kebakaran Lahan di Kulon Progo Kembali Berulang, BPBD: Akibat Bakar Sampah dan Membuka Ladang

Kebakaran Lahan di Kulon Progo Kembali Berulang, BPBD: Akibat Bakar Sampah dan Membuka Ladang

Yogyakarta
Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, Pemkab Kulon Progo Siapkan 900.000 Liter Air untuk Warga

Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, Pemkab Kulon Progo Siapkan 900.000 Liter Air untuk Warga

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com