Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Kubah Lava? Ini Salah Satu Keunikan dari Gunung Merapi

Kompas.com - 09/03/2023, 19:54 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Pertumbuhan Kubah Lava Gunung Merapi

Waktu pembentukan atau laju pertumbuhan kubah lava pada setiap gunung api aktif dapat berbeda beda.

Dilansir dari laman Antara (27/1/2022), Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat adanya pertumbuhan kedua kubah lava yang ada di puncak Gunung Merapi.

Pada 2022, kubah lava di tengah kawah dan kubah lava barat daya di Gunung Merapi memiliki laju pertumbuhan masing-masing sebanyak 5.000 meter kubik dan 10.000 meter kubik per hari.

Saat itu volume kubah lava barat daya sebesar 1,67 juta meter kubik dan kubah tengah kawah terhitung sebesar 3 juta meter kubik.

Lebih lanjut, dikutip dari laporan aktivitas Gunung Merapi tanggal 24 Februari hingga 2 Maret 2023 oleh BPPTKG, diketahui volume kubah barat daya terukur sebesar 1.598.700 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.267.400 meter kubik.

Pengamatan laju pertumbuhan kubah lava Gunung Merapi masih terus dilakukan oleh BPPTKG secara berkala hingga saat ini.

Data pertumbuhan volume kubah lava tersebut akan digunakan untuk membuat model luncuran awan panas guguran sebagai salah satu bahan pembuatan peta potensi bahaya.

Arah Guguran Kubah Lava Gunung Merapi

Dari hasil pemodelan yang dilakukan BPPTKG menunjukkan bahwa arah guguran kubah lava barat daya mengarah ke Sungai Boyong, Krasak, Putih dan Bebeng.

Sementara untuk kubah lava tengah memiliki arah guguran ke Sungai Gendol.

Hal ini memunculkan kesimpulan bahwa potensi bahaya berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Sementara pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Adapun lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Sebagai salah satu langkah mitigasi, masyarakat yang berada di sekitar zona bahaya erupsi bisa memperhatikan daerah yang berpotensi terdampak aktivitas Gunung Merapi.

Masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya tersebut.

Hal ini mengingat status Gunung Merapi sampai saat ini masih dalam Level III atau Siaga.

Sedangkan bagi masyarakat yang bermukim di luar daerah potensi bahaya disarankan tidak perlu panik.

Masyarakat dianjurkan untuk tetap menjaga kesiapsiagaan akan bahaya erupsi Gunung Merapi yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Sumber:
magma.esdm.go.id  
bpptkg.esdm.go.id  
bpptkg.esdm.go.id  
m.antaranews.com 
Kompas.com (Penulis : Dandy Bayu Bramasta, Editor : Pythag Kurniati, Inggried Dwi Wedhaswary) 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Yogyakarta
Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Yogyakarta
Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Yogyakarta
YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

Yogyakarta
Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, 'Rasah Kesusu'

Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, "Rasah Kesusu"

Yogyakarta
Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Yogyakarta
Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com