YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang di kawasan pertokoan Jalan Perwakilan mengancam akan membuka segel dan kembali menempati toko yang sudah disegel oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.
Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan FKKP Adi Kusuma menjelaskan penutupan yang dilakukan pada Rabu (4/1/2023) dilakukan secara mendadak sehingga tidak ada persiapan apapun bagi para pedagang.
"Kami tunggu paling tidak tiga hari lah. Jika tetap tidak ada solusi kami nekat bertahan karena kami punya keluarga dan karyawan. Ya, buka," kata dia, Kamis (5/1/2023).
Dia mengatakan jumlah pengusaja yang harus menutup toko sebanyak 21. Namun, untuk jumlah terdampak bisa mencapai ratusan.
Baca juga: Usai Dikosongkan, Nasib Pedagang di Jalan Perwakilan Malioboro Merana
"Pengusaha terdampak ada 21. Kalau kesleuruhan dengan karyawan antara 200 orang. Itu data sudah kami berikan kepada Pemkot Yogyakarta," kata dia.
Penutupan kawasan pertokoan di Jalan Perwakilan ini merupakan tindaklanjut pemerintah untuk membangun Jogja Planning Gallery (JPG).
Terkait dengan pembangunan ini, Adi memastikan para pedagang tidak ada yang menolaknya.
"Yang jadi masalah kan kami tidak diberi ruang dialog mau direlokasi di mana, solusinya seperti apa. Itu tidak pernah dikatakan. Jadi, ya buntu," imbuh dia.
Di sisi lain Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Sumadi menegaskan bahwa Pemkot Yogyakarta telah melakukan sosialisasi rencana relokasi kepada para pedagang. Dia membantah jika permintaan pengosongan mendadak.
"Le kondo sopo? (Yang ngomong siapa?), apa ya harus saya yang ngomong, kan teman-teman sejak Agustus sudah mengkomunikasikan," kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.