KOMPAS.com - Kasus pembunuhan keluarga di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menjadi sorotan.
Korban, yakni Abas Ashar (ayah), Heri Riyani (ibu), dan Dea Khairunisa (anak pertama), tewas diracun oleh anak kedua berinisial DDS (22).
Ternyata, ini bukan kali pertama DDS mencelakai keluarganya. Pada Rabu (23/11/2022), DDS melakukan percobaan pembunuhan menggunakan arsenik. Ia memasukkan racun itu ke es dawet. Namun, aksinya kala itu gagal.
"Itu (arsenik) yang digunakan pada hari Rabu (23/11/2022) karena dosis terlalu sedikit dan tidak berpengaruh sampai menyebabkan korban meninggal dunia, sehingga yang bersangkutan mencoba mengulangi lagi dengan menggunakan sianida," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Magelang AKBP Muchamad Sajarod Zakun, Rabu (30/11/2022).
Baca juga: Bukan Arsenik, Racun yang Digunakan DDS Habisi Keluarganya adalah Sianida
Hanya berselang beberapa hari, DDS kembali beraksi. Pada Senin (28/11/2022), ia mencampurkan sianida ke teh dan kopi yang disajikan ibunya.
Berjarak sekitar 15 hingga 30 menit usai meminum minuman beracun itu, ketiga korban merasakan mual dan muntah hingga kemudian meninggal.
Tubuh korban ditemukan tergeletak di tiga kamar mandi di rumahnya, Jalan Sudiro, Dusun Prajenan, Desa/Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, oleh asisten rumah tangga bernama Sartinah.
Sartinah mengatakan, ia awalnya ditelepon oleh DDS mengenai kondisi korban. Usai mendengar kabar itu, Sartinah segera meluncur ke rumah Abas. Ia sampai sekitar pukul 07.30 WIB.
Baca juga: Pembunuhan Sekeluarga di Magelang, Pelaku Sempat Racuni Keluarganya Pakai Es Dawet tapi Gagal
Setiba di rumah, Sartinah bersama DDS dan seorang tetangga menggotong tubuh korban ke kamar terdekat.
"Iya, saya tolongin bawa ke kamar, tadi sudah pingsan semua. Bawanya saya bertiga, saya, sama di sini sama DDS itu dan Pakde (tetangga). Pokoknya saya taruh kasur yang dekat," ucapnya, Senin.
Perempuan yang sudah bekerja selama 15 tahun di keluarga Abas itu lantas coba menolong dengan menggosokkan minyak kayu putih ke tubuh korban.
"Saat dikasih minyak kayu putih itu diam. Mungkin masih (hidup), tapi saya enggak tahu, walaupun masih ada napas. Masih anget (badan korban)," ungkapnya.
Baca juga: Motif Anak Kedua Racuni Sekeluarga hingga Tewas: Sakit Hati Diminta Jadi Tulang Punggung Keluarga
Dia mengetahui ketiga korban meninggal dunia seusai dibawa ke RSUD Merah Putih, Kabupaten Magelang.
Sartinah menceritakan, sebelum peristiwa ini, ketiga korban sempat keracunan sehabis minum es dawet.
"Bapak, ibu, sama anaknya yang pertama (Dea) itu sempat kayak keracunan habis minum es dawet. Tiga hari lalu. Ibu dan anaknya sudah sembuh. Sudah berobat. Cuman Bapak lagi pemulihan," tuturnya.
Baca juga: Sebelum Tewas Bersama, Sekeluarga di Magelang Sempat Keracunan Es Dawet
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.