Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Racuni Keluarganya hingga Tewas, Pria di Magelang Ini Sempat Bantu Gotong Korban yang Tergeletak di Kamar Mandi

Kompas.com - 29/11/2022, 22:32 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Tiga anggota keluarga di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yakni Abas Ashar (ayah), Heri Riyani (ibu), dan Dea Khairunisa (anak pertama), tewas akibat diracun.

Tubuh mereka ditemukan tergeletak di tiga kamar mandi yang berbeda di rumahnya, Jalan Sudiro Gang Durian, Dusun Prajenan, Desa/Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Korban ternyata diracun oleh DDS, anak kedua Abas dan Riyani. DDS yang ditangkap polisi di tempat kejadian perkara (TKP), sudah mengakui perbuatannya. Pria berusia 22 tahun ini kemudian ditetapkan sebagai tersangka.

Usai meracuni keluarganya hingga tewas, DDS ternyata sempat membantu menggotong korban dari kamar mandi ke kamar. Hal ini disampaikan oleh asisten rumah tangga keluarga korban, Sartinah.

Sartinah mengetahui kondisi korban usai ditelepon oleh DDS, Senin (28/11/2022) sekitar pukul 07.30 WIB. Pagi itu, Sarinah masih berada di rumahnya di Desa Dampit, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

"Tadi saya ditelepon sama anaknya (DDS) karena bapak, ibu, kakak gitu di kamar mandi, terus saya suruh nolongi, tapi sudah pada pingsan semua," ujarnya, Senin.

Baca juga: Sebelum Tewas Bersama, Sekeluarga di Magelang Sempat Keracunan Es Dawet

Setiba di rumah keluarga Abas, Sartinah bersama DDS dan seorang tetangga menggotong korban yang tergeletak di kamar mandi ke kamar terdekat. Kala itu, Sartinah beranggapan bahwa Abas, Riyani, dan Dea pingsan.

"Iya, saya tolongin bawa ke kamar, tadi sudah pingsan semua. Bawanya saya bertiga, saya, sama di sini sama DDS itu dan Pakde (tetangga). Pokoknya saya taruh kasur yang dekat," ucapnya.

Seusai korban dibawa ke kamar, Sartinah sempat menggosokkan minyak kayu putih ke tubuh korban. Beberapa saat kemudian, warga membawa ketiga korban ke rumah sakit.

"Saat dikasih minyak kayu putih itu diam. Mungkin masih (hidup), tapi saya enggak tahu, walaupun masih ada napas. Masih anget (badan korban)," ungkap perempuan yang sudah bekerja selama 15 tahun di rumah keluarga Abas ini.

Baca juga: Motif Anak Kedua Racuni Sekeluarga hingga Tewas: Sakit Hati Diminta Jadi Tulang Punggung Keluarga

Campurkan arsenik ke teh dan kopi korban

Dalang di balik tewasnya satu keluarga di Kabupaten Magelang ternyata adalah DDS.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Magelang AKBP Muchamad Sajarod Zakun mengatakan, DDS memasukkan racun, masing-masing sebanyak dua sendok teh, ke teh dan kopi yang hendak diminum keluarganya. Kebiasaan keluarga tersebut, terang Sajarod, sering mengonsumsi teh dan kopi setiap pagi.

"Dia (tersangka) memasukkan racun arsenik pakai 2 sendok ke dalam teh dan kopi yang setiap pagi disajikan oleh ibunya. Ketika ibunya keluar dari dapur, tersangka mencampurkannya," tuturnya, Selasa (29/11/2022).

Tersangka membeli racun itu secara online. Mengenai jumlah racun yang dibeli DDS, polisi kini masih mendalaminya.

Baca juga: Racun yang Dipakai Anak Bunuh Sekeluarga di Magelang Jenis Arsenik, Organ Dalam Korban Rusak

Halaman:


Terkini Lainnya

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Yogyakarta
Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com