"Saya masuk di sini tahun 2009 memang belum pernah (renovasi total)," kata Subardi.
Dikatakannya, sebelum ambruk sebenarnya sudah dilakukan pengecekan. Saat itu, yang dirasakan butuh perbaikan sisi sebelah timur, karena ada tembok yang miring.
"Sudah ada perbaikan dari bantuan dana afirmasi. Tapi, ternyata kejadian malah ada peristiwa ambruk di ruangan di sisi barat," kata dia.
Subardi mengatakan, pascakejadian para siswa diminta untuk belajar di rumah. Untuk sementara sekolah akan diliburkan karena bertepatan dengan Milad Muhammadiyah.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kalurahan Candirejo, untuk meminta ijin menggunakan bekas SDN Candirejo yang sudah tidak digunakan karena di-regrouping.
"Kebetulan sudah tidak terpakai. Jadi, ingin kami gunakan untuk pembelajaran sementara bagi kelas 2,3 dan 4," kata dia.
Sementara ADR (8) yang menjadi korban terluka ambruknya atap kelas 2 ini mengaku kaget saat peristiwa terjadi.
"Pas PKN tiba ada suara dari genteng, dan gentengnya jatuh. Teman-teman lari gak bisa lari kakinya lemes," kata dia.
Akibatnya tangan kirinya mengalami memar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.