Kejadian begitu cepat, setelah suara 'krek', kuda-kuda atau tiang penyangga atas sebelah selatan turun.
"Alhamdulillah anak-anak bisa dikondisikan, disuruh keluar. Ada satu yang terjebak Alhamdulillah bisa dievakuasi," kata dia.
"Total ada 16 orang dalam kelas, termasuk guru," kata Subardi.
Dijelaskannya, penyebab ambruknya atap ini diduga karena tiang sudah lapuk. Terlebih lagi sejak dibangun pertama kali di 1984, hingga sekarang belum ada perbaikan.
“Untungnya tiang penyangga yang satunya masih di atas sehingga posisinya mirik dan tidak ambruk secara keseluruhan,” kata dia.
"Saya masuk di sini tahun 2009 memang belum pernah (renovasi total)," kata Subardi.
Dikatakannya, sebelum ambruk sebenarnya sudah dilakukan pengecekan. Saat itu, yang dirasakan butuh perbaikan sisi sebelah timur, karena ada tembok yang miring.
"Sudah ada perbaikan dari bantuan dana afirmasi. Tapi, ternyata kejadian malah ada peristiwa ambruk di ruangan di sisi barat," kata dia.
Subardi mengatakan, pascakejadian para siswa diminta untuk belajar di rumah. Untuk sementara sekolah akan diliburkan karena bertepatan dengan Milad Muhammadiyah.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kalurahan Candirejo, untuk meminta ijin menggunakan bekas SDN Candirejo yang sudah tidak digunakan karena di-regrouping.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.